Performa ekspor menurut sektor.
JAKARTA, DDTCNews – Neraca perdagangan kembali defisit pada April 2019. Performa tersebut lebih banyak dipengaruhi oleh kinerja ekspor yang masih lesu.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan kinerja ekspor, baik untuk sektor migas maupun nonmigas, pada April 2019 masih lemah. Penurunan ekspor tidak hanya secara bulanan, melainkan juga secara tahunan.
“Ekspor turun selama April terjadi karena penurunan ekspor migas dan juga diikuti penurunan ekspor di sektor nonmigas ,” katanya dalam konferensi pers di Kantor BPS, Rabu (15/5/2019).
Dia pun menjabarkan total ekspor April senilai US$12,6 miliar disumbang oleh ekspor migas sebesar US$741 juta dan nonmigas sebesar US$11,9 miliar. Kedua sektor tersebut mencatatkan penurunan kinerja baik bulanan maupun tahunan.
Ekspor migas tercatat senilai US$741 juta atau terpantau turun tajam 34,9% dari posisi Maret 2019 senilai US$1,1 miliar. Secara tahunan, kinerja ekspor migas tercatat turun 37% dibandingkan dengan capaian April 2018 senilai US$1,17 miliar.
Kondisi yang tidak jauh berbeda juga terjadi pada sektor nonmigas. Ekspor nonmigas pada April 2019 senilai US$11,9 miliar, turun 8,6% dari bulan sebelumnya US$12,9 miliar. Secara tahunan, nilai ekspor tercatat turun 10,9% karena pada April 2018, ekspor nonmigas tercatat senilai US$13,3 miliar.
Penurunan kinerja ekspor sektor nonmigas ini lebih banyak dikarenakan turunnya ekspor industri pengolahan. Tulang punggung ekspor nonmigas ini tercatat turun 9% dari Maret 2019 atau turun 11,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
“Industri pengolahan juga mengalami penurunan, baik secara bulanan maupun secara tahunan. Secara bulanan yang turun tajam itu industri logam dasar mulia dan juga minyak kelapa sawit,” imbuhnya. (kaw)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.