PELAPORAN SPT

Ini Alasan DJP Tidak Perpanjang Deadline Lapor SPT Tahunan WP Badan

Redaksi DDTCNews | Senin, 06 April 2020 | 16:12 WIB
Ini Alasan DJP Tidak Perpanjang Deadline Lapor SPT Tahunan WP Badan

Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Humas DJP Hestu Yoga Saksama. 

JAKARTA, DDTCNews – Ditjen Pajak (DJP) memutuskan untuk tidak memperpanjang batas akhir pelaporan surat pemberitahuan (SPT) tahunan wajib pajak (WP) badan, seperti yang diberikan untuk WP orang pribadi (OP). DJP mempunyai pertimbangan khusus dalam keputusan ini.

Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Humas DJP Hestu Yoga Saksama mengatakan otoritas mempunyai pertimbangan khusus tidak memberikan relaksasi penyampaian SPT untuk WP badan. Salah satu pertimbangannya adalah jumlah WP badan relatif sedikit.

“Jumlah WP Badan yang wajib lapor SPT tahunan itu 1,4 juta WP dan tidak sebanyak WP OP,” katanya Senin (6/4/2020). Simak artikel ‘Ditjen Pajak: Tidak Ada Perubahan Deadline Lapor SPT Tahunan WP Badan’.

Baca Juga:
Hal-Hal yang Diteliti DJP terkait Pengajuan Pengembalian Pendahuluan

Hestu melanjutkan pertimbangan selanjutnya adalah tingkat literasi pajak WP badan yang lebih baik dibandingkan WP OP. Menurutnya, WP badan lebih melek pajak ketimbang WP OP. Dengan demikian, DJP berharap pemenuhan kewajiban perpajakan WP badan sudah lebih baik.

Selain itu, tidak diberikannya perpanjangan penyampaian SPT badan agar pelaku usaha dapat segera menikmati penurunan tarif PPh badan dari 25% menjadi 22%, terutama bagi yang melakukan angsuran PPh Pasal 25.

Adapun bagi wajib pajak yang belum menyampaikan SPT tahunan 2019 sampai dengan akhir Maret 2020, penghitungan dan setoran angsuran PPh Pasal 25 untuk masa pajak Maret 2020 (yang disetorkan paling lambat 15 April 2020) adalah sama dengan angsuran pada masa pajak sebelumnya.

Baca Juga:
DJP Terbitkan Panduan Coretax terkait PIC, Impersonate dan Role Akses

Kemudian, angsuran PPh Pasal 25 untuk masa pajak April 2020 (yang disetorkan paling lambat 15 Mei 2020) dihitung berdasarkan laba fiskal yang dilaporkan pada SPT tahunan 2019, tapi sudah menggunakan tarif baru 22%. Simak artikel ‘DJP: Penghitungan Angsuran PPh Pasal 25 Tahun Ini Pakai Tarif 22%’.

"Dengan tidak diberikannya relaksasi pemyampaian SPT tahunan, kami justru mendorong WP badan untuk segera menyampaikan SPT tahunan 2019 agar dapat segera mulai memanfaatkan penurunan angsuran PPh Pasal 25," imbuh Hestu. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

13 April 2020 | 21:01 WIB

Percuma diperpanjang / tidak kalo DJP Onlinenya sering error...

13 April 2020 | 10:09 WIB

Betul sekali Rekan Billy Situasi sekarang tidak memungkinkan para karyawan tidak masuk kerja. bagaimana mereka bisa menyusun laporan dengan baik dan benar,. DJP agar membuka hati nuraninya agar memperpanjang pelaporan tahunan badan. Lihatlah Negara Lain memporioritaskan karyawan.

13 April 2020 | 04:08 WIB

DJP tidak paham situasi. Di lapangan suasana kerja sudah tidak menentu, ada yg kerja dari rumah ada yg karyawannya di phk. Seharusnya DJP harus memberi perpanjangan spt wp badan apalagi dengan alasan yang di buat buat seperti ini.

07 April 2020 | 11:02 WIB

djp online error terus..

07 April 2020 | 10:34 WIB

antara djp, presiden dan instansi lain tidak ada singkronnya, sebagai masyarakat awam pasti mencurigai ada sesuatu. bukan masalah diperpanjang atau tidak, wp pasti ikut, tapi ini... rasanya ada yang salah 🤔🤔🤔

07 April 2020 | 10:16 WIB

Tidak sejalan dgn Menkeu.. Djp TDK ikut perintah Presiden.. Yg mengerjakan SPT badan manusia juga.. itu yg harus d pertimbangan kan.

06 April 2020 | 20:52 WIB

dengan alasan seperti itu saya rasa tidak tepat berpendapat seperti itu. Jika beralasan dengan makin cepat lapor untuk menikmati penurunan tarif sebesar 2% , DJP tidak mempertimbangkan bahwa tidak banyak perusahaan yang menyetor minimal 40% sahamnya ke bursa saham dibandingkan yang tidak dan bagaimana kondisi WP badan saat ini. Bukannya kita sama sama tahu, Pajak penghasilan merupakan Pajak yang Subjektif ?

06 April 2020 | 19:34 WIB

ini namanya pemerintah tutup mata..., tolong liat dilapangan......, djp online error terus..

06 April 2020 | 19:34 WIB

ini namanya pemerintah tutup mata..., tolong liat dilapangan......, djp online error terus..

ARTIKEL TERKAIT
Sabtu, 01 Februari 2025 | 12:30 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Hal-Hal yang Diteliti DJP terkait Pengajuan Pengembalian Pendahuluan

Sabtu, 01 Februari 2025 | 12:00 WIB CORETAX SYSTEM

DJP Terbitkan Panduan Coretax terkait PIC, Impersonate dan Role Akses

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:31 WIB KEBIJAKAN PAJAK

WP Tax Holiday Terdampak Pajak Minimum Global, PPh Badan Turun Lagi?

Jumat, 31 Januari 2025 | 13:25 WIB TAX CENTER UNIVERSITAS ADVENT SURYA NUSANTARA

Gratis untuk Umum! Sosialisasi Soal Coretax, PPN 12%, dan SAK EMKM-EP

BERITA PILIHAN
Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

NPWP Sementara 9990000000999000, Dipakai Jika NIK Tak Valid di e-Bupot

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:15 WIB KEBIJAKAN ENERGI

Pemerintah Naikkan Biaya SLO Listrik, Kecuali Pelanggan 450 dan 900 VA

Sabtu, 01 Februari 2025 | 14:30 WIB PILKADA 2024

Prabowo Ingin Kepala Daerah Hasil Pilkada 2024 segera Dilantik

Sabtu, 01 Februari 2025 | 13:30 WIB LAYANAN KEPABEANAN

Pengumuman bagi Eksportir-Importir! Layanan Telepon LNSW Tak Lagi 24/7

Sabtu, 01 Februari 2025 | 13:00 WIB RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa PPh Pasal 23 Akibat Transaksi Pinjaman Tanpa Bunga

Sabtu, 01 Februari 2025 | 12:45 WIB BERITA PAJAK SEPEKAN

Tenang! Surat Teguran ‘Gaib’ karena Coretax Eror Bisa Dibatalkan DJP

Sabtu, 01 Februari 2025 | 12:30 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Hal-Hal yang Diteliti DJP terkait Pengajuan Pengembalian Pendahuluan

Sabtu, 01 Februari 2025 | 12:00 WIB CORETAX SYSTEM

DJP Terbitkan Panduan Coretax terkait PIC, Impersonate dan Role Akses