KOTA BOGOR

Imbas PPKM, Kota Bogor Pangkas Target Pajak Daerah

Muhamad Wildan | Selasa, 09 November 2021 | 15:37 WIB
Imbas PPKM, Kota Bogor Pangkas Target Pajak Daerah

Calon penumpang KRL antre memasuki Stasiun Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (3/11/2021).  ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/hp.

BOGOR, DDTCNews - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menurunkan target penerimaan pajak daerah melalui APBD Perubahan 2021. Langkah ini diambil sebagai imbas pemberlakuan PPKM level 3 di kota tersebut pada Agustus 2021 lalu.

APBD Perubahan 2021 menurunkan target penerimaan pajak daerah hingga 13%, dari yang awalnya mencapai Rp651 miliar menjadi tinggal Rp565,6 miliar.

"Karena kondisi Covid-19 memang terjadi lonjakan bulan Juni sampai Agustus, dan di situ diberlakukan PPKM level 3 dengan berbagai kebijakan pembatasan termasuk ganjil genap," ujar Sekretaris Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Bogor Lia Kania Dewi, dikutip Selasa (9/11/2021).

Baca Juga:
Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Secara khusus, jenis pajak daerah yang dievaluasi targetnya oleh Pemkot Bogor dalam pembahasan APBD Perubahan 2021 adalah pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan, dan pajak parkir.

Untuk saat ini, Lia mengatakan realisasi pajak daerah Kota Bogor sudah mencapai Rp497 miliar atau 88% dari target pajak daerah yang ditetapkan pada APBD Perubahan 2021.

Dengan PPKM yang sudah diturunkan ke level 1 dan aktivitas perekonomian yang mulai berjalan lebih baik, target penerimaan pajak daerah diharapkan tercapai.

Baca Juga:
Pemeriksa dan Juru Sita Pajak Perlu Punya Keterampilan Sosial, Kenapa?

"Dalam 2 bulan terakhir tidak ada gelombang ketiga dan levelnya benar-benar new normal seperti sesuai dengan harapan kami semua," ujar Lia seperti dilansir inilahkoran.com.

Dengan berlakunya PPKM level 1, restoran sudah diperbolehkan untuk beroperasi dengan kapasitas yang lebih besar. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan potensi pajak restoran.

Kegiatan usaha yang menjadi sumber pajak hiburan seperti tempat karaoke sudah diperbolehkan untuk buka. "Dengan sisa waktu yang ada, mudah-mudahan bisa terkejar target pajak hiburan," ujar Lia. (sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 10:00 WIB KOTA PONTIANAK

Semarakkan HUT ke-253, Pemda Adakan Program Pemutihan Denda PBB-P2

Senin, 21 Oktober 2024 | 11:00 WIB KOTA BALIKPAPAN

Apresiasi Pembayar Pajak, Pemkot Beri Hadiah Sepeda Motor hingga Umrah

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN