KANWIL DJP JAKARTA BARAT

Hingga Oktober 2024, Penerimaan Pajak DJP Jakbar Sudah Terealisasi 78%

Muhamad Wildan | Jumat, 29 November 2024 | 10:00 WIB
Hingga Oktober 2024, Penerimaan Pajak DJP Jakbar Sudah Terealisasi 78%

Kepala Kanwil DJP Jakarta Barat Farid Bachtiar.

JAKARTA, DDTCNews – Kanwil Ditjen Pajak (DJP) Jakarta Barat telah merealisasikan penerimaan pajak sejumlah Rp52,13 triliun sepanjang periode Januari-Oktober 2024, tumbuh 6,52% dari periode yang sama tahun lalu.

Kepala Kanwil DJP Jakarta Barat Farid Bachtiar mengatakan realisasi penerimaan pajak tersebut setara dengan 78,14% dari target penerimaan yang ditetapkan atas Kanwil DJP Jakarta Barat senilai Rp66,72 triliun.

"Kami mengharapkan doa, dukungan, dan kerja sama dari wajib pajak, masyarakat, dan seluruh pengampu kepentingan agar dapat selalu menjalin sinergi dan kolaborasi terbaik untuk mencapai target kinerja 2024," katanya, dikutip pada Jumat (29/11/2024).

Baca Juga:
Sri Mulyani Targetkan Aturan Insentif Fiskal 2025 Rampung Bulan Ini

Dalam keterangan resminya, Kanwil DJP Jakarta Barat memerinci realisasi penerimaan pajak periode Januari-Oktober 2024 terdiri dari PPh senilai Rp24,05 triliun, PPN dan PPnBM senilai Rp28 triliun, dan pajak lainnya senilai Rp81,27 miliar.

Sektor usaha dengan setoran pajak tertinggi antara lain sektor perdagangan dengan setoran sejumlah Rp25,8 triliun, manufaktur Rp7,63 triliun, pengangkutan dan pergudangan Rp3,41 triliun, serta konstruksi senilai Rp2,71 triliun.

Terkait dengan kepatuhan wajib pajak dalam menyampaikan SPT Tahunan, Kanwil DJP Jakarta Barat telah menerima 366.664 SPT Tahunan, atau setara dengan 88,87% dari target sebanyak 412.582 SPT Tahunan.

Baca Juga:
Beban Pajak Minimum Global Bisa Ditekan dengan SBIE, Apa Itu?

Secara regional, penerimaan pajak yang dikumpulkan oleh kanwil-kanwil DJP di DKI Jakarta pada Januari-Oktober 2024 mencapai Rp1.072,37 triliun atau 88,87% dari target.

Sementara itu, Kabid Data dan Pengawasan Potensi Perpajakan Kanwil DJP Jakarta Khusus Yari Yuhariprasetia menuturkan penerimaan pajak di Jakarta turun 2,29% dari tahun lalu akibat penurunan kinerja PPh badan. Meski begitu, realisasi penerimaan PPN tumbuh positif.

"PPN masih melanjutkan kinerja positif karena membaiknya kinerja PPN impor dan PPN lainnya. PPh migas masih turun karena turunnya pendapatan dari PPh migas akibat penurunan lifting migas," ujarnya. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 24 Januari 2025 | 19:15 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Sri Mulyani Targetkan Aturan Insentif Fiskal 2025 Rampung Bulan Ini

Jumat, 24 Januari 2025 | 19:00 WIB PMK 136/2024

Beban Pajak Minimum Global Bisa Ditekan dengan SBIE, Apa Itu?

Jumat, 24 Januari 2025 | 18:30 WIB RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa Pajak atas Biaya Overhead dari Luar Negeri

Jumat, 24 Januari 2025 | 18:10 WIB DDTC ACADEMY - INTENSIVE COURSE

Dibuka! Batch Terbaru Pelatihan Intensif Transfer Pricing DDTC Academy

BERITA PILIHAN
Jumat, 24 Januari 2025 | 19:15 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Sri Mulyani Targetkan Aturan Insentif Fiskal 2025 Rampung Bulan Ini

Jumat, 24 Januari 2025 | 19:00 WIB PMK 136/2024

Beban Pajak Minimum Global Bisa Ditekan dengan SBIE, Apa Itu?

Jumat, 24 Januari 2025 | 18:30 WIB RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa Pajak atas Biaya Overhead dari Luar Negeri

Jumat, 24 Januari 2025 | 18:10 WIB DDTC ACADEMY - INTENSIVE COURSE

Dibuka! Batch Terbaru Pelatihan Intensif Transfer Pricing DDTC Academy

Jumat, 24 Januari 2025 | 18:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Masyarakat Nonpeserta BPJS Bisa Ikut Pemeriksaan Kesehatan Gratis

Jumat, 24 Januari 2025 | 17:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Sri Mulyani: Pajak Minimum Global Bikin Iklim Investasi Lebih Sehat

Jumat, 24 Januari 2025 | 15:30 WIB PROFIL PERPAJAKAN KONGO

Seputar Aturan Perpajakan Kongo, PPN-nya Pakai Skema Multi-Tarif

Jumat, 24 Januari 2025 | 14:30 WIB AMERIKA SERIKAT

Hadiri Acara WEF, Trump Tawarkan Tarif Pajak 15 Persen untuk Investor