JEPANG

Hindari Pajak, Pemilik Toko Takoyaki Sembunyikan Nilai Omzet

Redaksi DDTCNews | Kamis, 02 Agustus 2018 | 14:06 WIB
Hindari Pajak, Pemilik Toko Takoyaki Sembunyikan Nilai Omzet

OSAKA, DDTCNews – Biro Pajak Daerah Osaka (The Osaka Regional Taxation Bureau) menilai pemilik restoran takoyaki telah berupaya menghindari pengenaan pajak penghasilan (PPh). Padahal penjualan takoyaki mengalami peningkatan yang besar dalam beberapa tahun belakangan.

Berkenaan dengan hal ini, Biro Pajak Daerah Osaka telah melaporkan penghindaran pajak tersebut ke kejaksaan terkait pemilik toko takoyaki Tatsuko Utsunomiya yang diduga menyembunyikan penghasilan atas usahanya yang mencapai JPY330 juta atau Rp42,75 miliar dari pengenaan pajak.

“Utsunomiya dituduh menyembunyikan penghasilan atas usahanya agar tidak dipajaki. Padahal penjualan takoyaki di wilayah ini mengalami pertumbuhan yang pesat akibat banyaknya wisatawan mancanegara yang ingin mencicipi makanan khas negeri sakura tersebut,” demikian melansir nhk.or.jp, Kamis (2/8).

Baca Juga:
Pemerintah Jepang Siap Bantu Indonesia Sediakan Makan Bergizi Gratis

Omzet rata-rata bisnis takoyaki dikabarkan mencapai USD4,5 juta atau Rp65,06 miliar dalam kurun waktu 3 tahun hingga 2016. Tapi Utsunomiya enggan melaporkan penghasilannya kepada biro pajak setempat.

Sebagai informasi, wisatawan mancanegara tampak menikmati takoyaki meski cuaca di Osaka cukup terik. Namun cuaca terik tidak mengurangi rasa penasaran para wisatawan untuk mencicipi makanan khas Jepang tersebut.

Terlebih takoyaki Jepang memiliki cita rasa yang berbeda di banding dengan takoyaki di Tiongkok maupun Korea Selatan, karena disajikan dengan berbagai topping dan saus yang disediakan. Berdasarkan berbagai aspek tersebut, tingkat penjualan takoyaki semakin meningkat setiap tahunnya.

Tingginya tingkat penjualan Takoyaki di wilayah Dotonbori ini dikonfirmasi oleh Kepala Asosiasi Toko Takoyaki yang menegaskan jumlah turis asing telah meningkat 50% selama 3 tahun terakhir. Maka dari itu, peningkatan jumlah toko takoyaki di wilayah ini semakin marak. (Amu)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Minggu, 12 Januari 2025 | 12:30 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah Jepang Siap Bantu Indonesia Sediakan Makan Bergizi Gratis

Sabtu, 09 November 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Siasat Pendudukan Jepang Memanfaatkan Pajak untuk Mendanai Perang

BERITA PILIHAN
Minggu, 02 Februari 2025 | 08:30 WIB AMERIKA SERIKAT

AS Resmi Mulai Kenakan Bea Masuk Atas Barang Kanada, Meksiko, China

Minggu, 02 Februari 2025 | 08:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Diskon Tiket Pesawat Ada Lagi Saat Lebaran, Upaya Kendalikan Inflasi

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

NPWP Sementara 9990000000999000, Dipakai Jika NIK Tak Valid di e-Bupot

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:15 WIB KEBIJAKAN ENERGI

Pemerintah Naikkan Biaya SLO Listrik, Kecuali Pelanggan 450 dan 900 VA

Sabtu, 01 Februari 2025 | 14:30 WIB PILKADA 2024

Prabowo Ingin Kepala Daerah Hasil Pilkada 2024 segera Dilantik

Sabtu, 01 Februari 2025 | 13:30 WIB LAYANAN KEPABEANAN

Pengumuman bagi Eksportir-Importir! Layanan Telepon LNSW Tak Lagi 24/7

Sabtu, 01 Februari 2025 | 13:00 WIB RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa PPh Pasal 23 Akibat Transaksi Pinjaman Tanpa Bunga

Sabtu, 01 Februari 2025 | 12:45 WIB BERITA PAJAK SEPEKAN

Tenang! Surat Teguran ‘Gaib’ karena Coretax Eror Bisa Dibatalkan DJP

Sabtu, 01 Februari 2025 | 12:30 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Hal-Hal yang Diteliti DJP terkait Pengajuan Pengembalian Pendahuluan