AMERIKA SERIKAT

Hibah Pusat Kurang, Daerah Ini Timbang Kenaikan Tarif Pajak

Muhamad Wildan | Sabtu, 13 Maret 2021 | 15:01 WIB
Hibah Pusat Kurang, Daerah Ini Timbang Kenaikan Tarif Pajak

Gubernur Negara Bagian New York Andrew Cuomo. (Foto: AP Photo/politico.com)

NEW YORK, DDTCNews - Negara Bagian New York, Amerika Serikat (AS), masih memiliki pertimbangan untuk meningkatkan tarif pajak meski akan menerima hibah dari pemerintah pusat sebesar US$12,5 miliar atau kurang lebih Rp178,9 triliun pada tahun ini.

Gubernur New York Andrew Cuomo mengatakan kenaikan tarif pajak yang dibebankan atas orang kaya masih diperlukan untuk menutup beban fiskal akibat lonjakan defisit anggaran di tengah pandemi Covid-19.

"Jangan salah, stimulus US$12,5 miliar dari pemerintah pusat sangatlah membantu. Namun, sudah berkali-kali saya bilang kami membutuhkan dana sebesar US$15 miliar. Dengan demikian, masih ada kekurangan di situ," ujarnya seperti dilansir thecentersquare.com, dikutip Selasa (9/3/2021).

Baca Juga:
Trump Janji Segera Bebaskan Uang Tip dari Pajak Penghasilan

Menurut Cuomo, opsi kenaikan tarif pajak masih termasuk dalam rencana anggaran 2021-2022 karena banyaknya 'kerusakan' yang harus diperbaiki akibat pandemi.

Ia mengatakan dana sebesar US$15 miliar diperlukan mengingat New York adalah negara bagian yang paling terdampak oleh pandemi Covid-19. Berdasarkan data pemerintah negara bagian, 1 juta orang terkena PHK sepanjang 2020.

Respons Pemerintah New York pada 2020 dalam menangani pandemi Covid-19 juga cenderung tidak optimal akibat mismanajemen pemerintah pusat pada masa awal virus Covid-19 mulai masuk ke AS.

Baca Juga:
Tarif Bea Masuk Trump terhadap 2 Negara Ini Lebih Tinggi dari China

Meski menimbang opsi kenaikan tarif pajak, Cuomo mengatakan pemerintah negara bagian sesungguhnya juga menyadari risiko yang dapat timbul akibat kebijakan tersebut.

Apabila tarif pajak dinaikkan, sambungnya, maka potensi wajib pajak orang kaya berpindah tempat tinggal dari New York ke negara bagian lain pun makin tinggi.

Selain menimbang opsi kenaikan tarif pajak, terdapat 2 opsi lain yang sedang ditimbang oleh pemerintah negara bagian untuk meningkatkan penerimaan yakni legalisasi ganja rekreasional dan pengenalan mobile sports betting. (Bsi)


Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 27 Januari 2025 | 14:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Janji Segera Bebaskan Uang Tip dari Pajak Penghasilan

Minggu, 26 Januari 2025 | 13:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Tarif Bea Masuk Trump terhadap 2 Negara Ini Lebih Tinggi dari China

Minggu, 26 Januari 2025 | 11:30 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Bakal Kenakan Bea Masuk 25% atas Impor dari Kanada dan Meksiko

Jumat, 24 Januari 2025 | 14:30 WIB AMERIKA SERIKAT

Hadiri Acara WEF, Trump Tawarkan Tarif Pajak 15 Persen untuk Investor

BERITA PILIHAN
Senin, 27 Januari 2025 | 15:30 WIB PMK 118/2024

Isi Materi Keberatan Sama dengan MAP, Ini yang Bisa Dilakukan WP

Senin, 27 Januari 2025 | 14:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Trump Tarik AS dari Kesepakatan Pajak Global, Ini Kata Sri Mulyani

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Janji Segera Bebaskan Uang Tip dari Pajak Penghasilan

Senin, 27 Januari 2025 | 13:30 WIB PMK 117/2024

Sri Mulyani Atur Ulang Ketentuan Penghapusan Piutang Pajak

Senin, 27 Januari 2025 | 13:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Kategorisasi Kuasa dan Wakil Wajib Pajak di Coretax DJP

Senin, 27 Januari 2025 | 11:30 WIB PERDAGANGAN BERJANGKA

Nilai Transaksi Perdagangan Berjangka Komoditi 2024 Naik 29,3 Persen

Senin, 27 Januari 2025 | 10:00 WIB PMK 119/2024

Pemerintah Perinci Objek Penelitian atas PKP Berisiko Rendah

Senin, 27 Januari 2025 | 09:00 WIB KEBIJAKAN FISKAL

Siap-Siap SBN Ritel Perdana 2025! Besok Dirilis ORI027T3 dan ORI027T6