Sumber: Baloo
ALKISAH di sebuah negeri yang tax ratio-nya terkenal rendah hiduplah seorang kaya raya yang sangat jujur membayar pajak. Ia bukan hanya sangat patuh aturan-aturan perpajakan, tetapi juga dermawan. Hartanya banyak disedekahkan ke panti asuhan dan orang tidak mampu.
Suatu hari dermawan itu pun meninggal. Banyak orang menangisi kepergiannya, termasuk beberapa pejabat kantor pajak dan fiskus yang selalu dimudahkan urusannya tatkala memeriksa laporan pajak sosok langka tersebut. Ia meninggal dengan tersenyum.
Rupanya, arwah dermawan ini langsung diantarkan malaikat ke surga. Amal baik yang perbuat sang dermawan selama di dunia jauh melampaui dosanya. Karena itu, ia dengan mudah lolos dalam uji kelayakan dan kepatutan yang dihelat sang malaikat untuk masuk surga.
Namun, sesampainya pelataran di surga, ia heran bukan kepalang. Pasalnya, banyak sekali fiskus yang dikenalnya juga ada di sana. Raut muka para fiskus itu terlihat sangat gembira. Mereka berjalan-jalan di pelataran itu sambil bernyanyi. Wajah mereka cerah berseri-seri.
Sang dermawan itu banyak mengenal fiskus, karena memang selama hidupnya banyak fiskus yang memeriksanya, hingga akhirnya mereka saling mengenal. Dalam hati ia berkata, “Kok banyak bener fiskus yang bisa masuk surga, ya.. yang saya kenal lagi. Bagaimana mungkin..?”
Saking penasarannya ia pun memberanikan diri bertanya kepada malaikat yang mengantarnya. “Wahai malaikat, kenapa banyak pemeriksa pajak ada di sini? Apa saja amal baik yang mereka lakukan selama di dunia hingga mereka bisa masuk surga?” katanya.
Sang malaikat menoleh sejenak ke rombongan fiskus yang jalan-jalan di pelataran surga itu. Rupanya mereka sedang mengantre untuk masuk surga. “Ooohh mereka itu hanya studi banding di sini.. Besok pagi-pagi bener juga sudah pulang,” katanya kalem. (Bsi)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.