Tangkapan layar Cerita & Humor Pajak sesi ketiga.
JAKARTA, DDTCNews - DDTCNews dan Institut Humor Indonesia Kini (IHIK3) menggelar forum santai di luar jam kerja sebagai sarana untuk tukar menukar cerita humor tentang perpajakan, baik dari petugas pajak maupun wajib pajak.
Forum tersebut merupakan sesi ketiga dari program Cerita & Humor Pajak. Pada sesi sebelumnya, peserta lebih homogen dari satu pihak saja. Di sesi ketiga ini, wajib pajak dan petugas pajak bertemu untuk saling berbagi cerita tentang rutinitas pekerjaan masing-masing.
Sesi ini dibuka dengan cerita dari konsultan pajak senior yang mengaku humor sedikit banyak telah membantu dirinya untuk bertahan dan sukses dalam pekerjaannya yang penuh tekanan. Salah satunya adalah mentertawakan tekanan yang dialami sendiri.
“Pekerjaan sebagai konsultan pajak serius semua. Makanya kami di kantor ngerasa, kalau ngeliat ada teman yang ketawa-ketawa sendiri, itu bukan karena humor. Itu semua pada stres sebenarnya,” jelas konsultan yang berkantor di bilangan Setiabudi, Jakarta Selatan.
Cerita seorang staf pajak di suatu perguruan tinggi swasta juga tak kalah menggelitik. Belum genap sebulan bekerja, ia sudah ditugaskan untuk melapor SPT Badan. Karena belum punya pengalaman, ia memutuskan untuk ikut kelas pajak pelaporan SPT Badan di KPP tempat instansinya terdaftar.
“Ekspektasi saya, di kelas pajak itu pesertanya bakal banyak. Apalagi ruangan kelasnya juga cukup besar. Tapi sejak saya datang sampai kelas berakhir, ternyata cuma saya sendiri pesertanya. Penyuluh tiga orang, tetapi pesertanya cuma satu,” ujar staf tersebut.
Cerita lucu di lingkungan kerja tentunya dialami petugas pajak. Salah seorang petugas Ditjen Pajak (DJP) yang ditugaskan di luar Pulau Jawa menceritakan pengalaman lucunya saat musim pelaporan SPT Tahunan.
“Pada masa laporan SPT, tiba-tiba banyak yang sok akrab ke saya. Yang tadinya lama enggak WhatsApp, tiba-tiba Maret atau April nge-chat, ‘halo temanku yang sangat baik!’,” katanya sambil menirukan intonasi ‘merdu’ ala orang yang sedang meminta bantuan.
Seorang istri dari petugas Kring Pajak pun tak mau ketinggalan bercerita. Dia mengaku sering mendapat cerita-cerita lucu dari suaminya saat bekerja. Contoh, saat seorang istri dari petugas Kring Pajak memanfaatkan layanan pengaduan dan konsultasi tersebut untuk mengabarkan anak mereka sedang dirawat di rumah sakit.
“Kebetulan pagi itu, handphone sang suami terjatuh di jalan saat berangkat ke kantor, sehingga tidak menerima berita mendesak tersebut lewat sambungan telepon pribadinya,” tuturnya.
Terakhir, ada seorang pensiunan petugas pajak yang membagikan pengalamannya selama mengabdi. Selama menjadi petugas pajak, dirinya dan rekan-rekan memang harus siap dengan risiko apapun ketika melayani wajib pajak.
Namun, bukannya meminta konsultasi terkait dengan urusan pajak, wajib pajak justru berkonsultasi soal hubungan asmaranya.
“Pada 2016, pernah ada wajib pajak datang ke saya. Mulanya konsultasi soal SPT. Setelah itu, curhat macam-macam sampai minta dicarikan jodoh baru yang baik,” ujar pensiunan pajak berambut putih itu sambil terkekeh-kekeh.
Program “Cerita & Humor Pajak” merupakan salah satu bentuk edukasi kepada petugas dan wajib pajak yang sejatinya membutuhkan atau bahkan mengidamkan interaksi yang lebih humanis dalam menjalani profesinya masing-masing.
Interaksi atau cerita berbasis humor seperti ini bisa menjadi pintu masuk untuk mencairkan suasana. Di samping itu, IHIK3 secara spesifik juga ingin mengenalkan betapa bermanfaatnya apabila makin banyak masyarakat Indonesia yang punya perspektif humor.
“Semoga kita bisa sering bertemu di momen-momen santai seperti ini, petugas dan wajib pajak bisa sering-sering bercanda. Sebab, orang-orang berperspektif humor seperti teman-teman yang hadir di sesi inilah yang akan membuat profesi di bidang pajak lebih ‘hidup’,” jelas Danny Septriadi, Senior Partner DDTC dan co-founder IHIK3. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.