KAMBOJA

Genjot Investasi, Perdana Menteri Setujui Pengajuan RUU Perpajakan

Dian Kurniati | Senin, 03 April 2023 | 16:30 WIB
Genjot Investasi, Perdana Menteri Setujui Pengajuan RUU Perpajakan

Ilustrasi.

PHNOM PENH, DDTCNews - Pemerintah Kamboja menyetujui pengajuan RUU Perpajakan kepada parlemen.

Pada rapat yang dipimpin oleh Perdana Menteri Hun Sen, kabinet menyepakati pengajuan RUU Perpajakan untuk memperbaiki iklim investasi. Revisi juga diperlukan untuk memperkuat kepatuhan pajak.

"RUU Perpajakan akan berkontribusi pada promosi sektor bisnis Kamboja, meningkatkan lingkungan investasi yang menguntungkan, serta memperkuat tingkat kepatuhan pajak," bunyi keterangan resmi pemerintah, dikutip pada Senin (3/4/2023).

Baca Juga:
Negara Tetangga Ini Bakal Bebaskan Hutan Mangrove dari Pajak

RUU Perpajakan yang disetujui kabinet terdiri atas 20 bab dan 255 pasal. RUU ini diharapkan mampu meningkatkan daya saing pelaku usaha, terutama UMKM.

Sementara itu, juru bicara pemerintah Phay Siphan menyebut RUU Perpajakan sejalan dengan upaya reformasi yang telah berjalan. Menurutnya, RUU Perpajakan bukan merombak total ketentuan yang ada, tetapi menyelaraskan kebijakan perpajakan dengan berbagai kebutuhan ekonomi di masa depan.

Pemerintah merancang RUU Perpajakan untuk memfasilitasi, memperbaiki, mengisi kesenjangan, serta memastikan konsistensi kebijakan di perpajakan. Selain itu, RUU juga bakal mempertegas kebijakan mengenai pelaksanaan persetujuan penghindaran pajak berganda dan kebijakan internasional lainnya.

Baca Juga:
Otoritas Ini Usulkan Perubahan Aturan Pencegahan WP ke Luar Negeri

"RUU tersebut akan membantu Kamboja mencapai tujuannya menjadi negara berpenghasilan menengah tinggi pada 2030 dan negara berpenghasilan tinggi pada 2050," ujarnya dalam unggahan di Facebook, dilansir khmertimeskh.com.

UU yang berlaku saat ini telah disahkan sejak 1997. Dirjen Pajak Kong Vibol menyebut RUU Perpajakan akan membuat implementasi berbagai kebijakan perpajakan menjadi lebih lancar dan makin mudah.

RUU Perpajakan juga bakal menjawab tantangan soal integrasi ekonomi Kamboja di kawasan dan dunia, sejalan dengan perkembangan teknologi informasi di era digital. (sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 25 Desember 2024 | 09:30 WIB THAILAND

Negara Tetangga Ini Bakal Bebaskan Hutan Mangrove dari Pajak

Senin, 23 Desember 2024 | 15:45 WIB STATISTIK KEBIJAKAN PAJAK

Pelayanan Kesehatan Medis Bebas PPN Indonesia, Bagaimana di Asean?

BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:45 WIB BERITA PAJAK HARI INI

PPN 12 Persen, Pemerintah Ingin Rakyat Lebih Luas Ikut Bayar Pajak

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:30 WIB KOTA BATAM

Ada Pemutihan, Pemkot Berhasil Cairkan Piutang Pajak Rp30 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Bagaimana Cara Peroleh Diskon 50 Persen Listrik Januari-Februari 2025?

Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan