Kepala Kanwil DJP Jakarta Selatan II Edi Slamet Irianto.
JAKARTA, DDTCNews – Seluruh instansi vertikal Ditjen Pajak (DJP) menggelar rangkaian kegiatan Pajak Bertutur 2019 secara serentak pada hari ini, Jumat (22/11/2019). Kantor Wilayah (Kanwil) DJP se-DKI Jakarta dan Kanwil DJP Wajib Pajak Besar menggelar acara gabungan di Kantor Pusat DJP.
Kepala Kanwil DJP Jakarta Selatan II Edi Slamet Irianto yang menjadi perwakilan Kepala Kanwil DJP seluruh DKI Jakarta dan Kanwil DJP Wajib Pajak Besar dalam acara itu mengatakan peran pendidik menjadi penting untuk membenamkan inklusi pajak untuk generasi muda.
“Aspek pendidikan dan kebijakan pajak saat ini menghadapi tantangan karena dalam jangka panjang, generasi milenial akan menjadi mayoritas dalam populasi dan mereka mempunyai karakteristik yang berbeda dengan generasi sebelumnya,” ujarnya di Auditorium Cakti Budhi Bhakti Kantor Pusat DJP.
Dalam acara bertajuk ‘Gathering Pemangku Kepentingan Pendidikan Kanwil DJP se-DKI Jakarta dan Kanwil DJP Wajib Pajak Besar’ itu, Edi menyebut salah satu karakteristik generasi milenial adalah fleksibilitas. Aspek ini menjadi tantangan besar baik dari sisi pembuat kebijakan maupun praktisi.
Menurutnya, penyesuaian kurikulum pendidikan dan kebijakan pajak sangat dibutuhkan. Hal ini untuk mengakomodasi kepentingan generasi milenial yang dalam 10 tahun mendatang akan menjadi penyumbang terbesar penerimaan pajak.
“Kebijakan pajak dan metode pendidikan harus disesuaikan dengan karakteristik mereka [generasi milenial]. Aspek ini juga yang dilakukan DJP dengan reformasi yang mengarah ke sektor digital,” imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, Kanwil DJP seluruh DKI Jakarta dan Kanwil Wajib Pajak Besar memberikan apresiasi kepada dunia pendidikan yang berkontribusi dalam kegiatan inklusi pajak di lingkungan kampus.
Untuk wilayah Kanwil DJP Jakarta Barat, penghargaan untuk kategori perguruan tinggi piloting diberikan kepada Universitas Bina Nusantara. Kategori dosen champion diberikan kepada Fredrikus Fios. Untuk kategori tax center teraktif diberikan kepada Universitas Bina Nusantara.
Selanjutnya, di wilayah kerja Kanwil DJP Wajib Pajak Besar, kategori perguruan tinggi piloting diberikan kepada Politeknik Pos Indonesia. Kemudian, kategori dosen champion diberikan kepada Wahyudi Adiprasetyo. Adapun kategori tax center teraktif diberikan kepada Politeknik Pos Indonesia.
Untuk mitra inklusi kesadaran pajak di Kanwil DJP Jakarta Selatan I, penghargaan kategori perguruan tinggi piloting diberikan kepada Universitas Bakrie. Selanjutnya, untuk kategori dosen champion diberikan kepada Insan Harapan. Kategori tax center teraktif diberikan kepada STIE Indonesia Banking School.
Sementara itu, Kanwil DJP Jakarta Selatan II memberikan penghargaan kategori perguruan tinggi piloting kepada Universitas Pancasila dan Universitas Nasional. Penghargaan kategori dosen champion diberikan kepada Surajiyo dan Bhakti Nur Alfianto. Selanjutnya, untuk tax center teraktif diberikan kepada Universitas Al-Azhar Indonesia.
Penghargaan dari Kanwil DJP Jakarta Pusat untuk kategori perguruan tinggi piloting diberikan kepada Institut STIAMI. Kategori dosen champion diberikan kepada Zulham Afandi. Kemudian, untuk kategori tax center teraktif diberikan juga kepada Institut STIAMI.
Apresiasi dari Kanwil DJP Jakarta Timur untuk kategori perguruan tinggi piloting diberikan kepada Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis. Penghargaan kategori dosen champion diberikan kepada Anjar Astono. Kemudian, penghargaan untuk kategori tax center teraktif diberikan kepada Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis.
Penghargaan dari Kanwil DJP Jakarta Utara untuk kategori perguruan tinggi piloting diberikan kepada Universitas Kwik Kian Gie dan Universitas Bunda Mulia. Kemudian untuk kategori dosen champion, penghargaan diberikan kepada Ngorang Philips dan Fabianus Fensi. Sementara itu, penghargaan kategori tax center teraktif diberikan kepada Universitas Kwik Kian Gie. (kaw)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.