EKONOMI GLOBAL

Gara-gara Corona, Bisnis Penerbangan Rugi Rp384 Triliun

Redaksi DDTCNews | Jumat, 21 Februari 2020 | 10:52 WIB
Gara-gara Corona, Bisnis Penerbangan Rugi Rp384 Triliun

Ilustrasi.

NEW YORK, DDTCNews—Asosiasi Maskapai Penerbangan Internasional (International Air Transport Association/IATA) memperkirakan maskapai di kawasan Asia Pasifik mencetak kerugian pendapatan sebesar US$27,8 miliar atau setara dengan Rp384 triliun tahun ini imbas dari efek virus Corona.

Dalam keterangan resminya Jumat (21/02/2020), maskapai asal China menjadi yang paling besar mengalami kerugian, yaitu sebesar US$12,8 miliar atau 46% dari total kerugian di Asia Pasifik sebesar US$27,8 miliar.

Direktur Jenderal dan CEO IATA Alexandre de Juniac mengatakan kerugian itu sebenarnya lebih besar. Maskapai di luar Asia Pasifik diprediksi menanggung kerugian pendapatan hingga US$1,5 miliar, terutama yang terhubung dengan China.

Baca Juga:
AS Buka Opsi Batalkan Bea Masuk 25% Atas Impor dari Kanada dan Meksiko

“Kerugian ini menutup target pertumbuhan pendapatan maskapai secara global sebesar 4,1% dan diprediksi menghasilkan kontraksi sebesar 0,6% dalam permintaan penumpang untuk 2020,” kata Juniac.

Juniac menambahkan estimasi tersebut diambil berdasarkan skenario ketika terjadi kasus SARS, di mana kala itu ditandai dengan tren penurunan yang tajam selama enam bulan. Namun, tren akan berbalik tajam seiring dengan pemulihan.

Untuk itu, lanjutnya, menghentikan penyebaran virus adalah prioritas pertama. Maskapai wajib mengikuti panduan Organisasi Kesehatan Dunia dan otoritas kesehatan publik lainnya untuk menjaga keselamatan penumpang.

Baca Juga:
Penghindaran Pajak Lebih Rugikan Negara Berkembang daripada yang Maju

“Penurunan permintaan yang tajam imbas dari COVID-19 akan memiliki dampak keuangan pada maskapai penerbangan, terutama operator yang secara khusus terekspos ke pasar China,” tutur Juniac.

Dengan kondisi saat ini, Juniac menilai tidak menutup kemungkinan sejumlah maskapai akan memangkas beberapa rute untuk menjaga keuangan tetap positif. Namun yang pasti, tahun ini adalah tahun yang menantang bagi maskapai penerbangan. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 31 Januari 2025 | 09:30 WIB AMERIKA SERIKAT

AS Buka Opsi Batalkan Bea Masuk 25% Atas Impor dari Kanada dan Meksiko

Kamis, 30 Januari 2025 | 17:55 WIB PAJAK INTERNASIONAL

Penghindaran Pajak Lebih Rugikan Negara Berkembang daripada yang Maju

Kamis, 30 Januari 2025 | 10:51 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Bangun Sistem Pajak Berkeadilan, Civil Society Perlu Pahami Isu Pajak

BERITA PILIHAN
Jumat, 31 Januari 2025 | 17:15 WIB DDTC ACADEMY - INTENSIVE COURSE

Wah, Transaksi Intragrup Naik! Perlu Paham Transfer Pricing

Jumat, 31 Januari 2025 | 16:11 WIB CORETAX SYSTEM

Bermunculan Surat Teguran yang Tak Sesuai di Coretax? Jangan Khawatir!

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:47 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Banyak Tantangan, Insentif Fiskal Jadi Andalan untuk Jaga Pertumbuhan

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:31 WIB KEBIJAKAN PAJAK

WP Tax Holiday Terdampak Pajak Minimum Global, PPh Badan Turun Lagi?

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:11 WIB KEBIJAKAN INVESTASI

Supertax Deduction Kurang Laku, Ternyata Banyak Investor Tak Tahu

Jumat, 31 Januari 2025 | 14:30 WIB PROVINSI JAWA BARAT

Demi Kejar Pajak, Dinas ESDM Petakan Ulang Sumur Air Tanah di Daerah

Jumat, 31 Januari 2025 | 13:45 WIB PAJAK MINIMUM GLOBAL

Ada Pajak Minimum Global, RI Cari Cara Biar Insentif KEK Tetap Menarik

Jumat, 31 Januari 2025 | 13:25 WIB TAX CENTER UNIVERSITAS ADVENT SURYA NUSANTARA

Gratis untuk Umum! Sosialisasi Soal Coretax, PPN 12%, dan SAK EMKM-EP

Jumat, 31 Januari 2025 | 11:17 WIB PENGADILAN PAJAK

Persiapan Persidangan di Pengadilan Pajak yang Wajib Pajak Perlu Tahu

Jumat, 31 Januari 2025 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Kriteria Entitas Dana Investasi yang Dikecualikan Pajak Minimum Global