KOREA SELATAN

Ekonomi Pulih Cepat, Penerimaan Pajak Melejit Lampaui Ekspektasi

Muhamad Wildan | Rabu, 06 Oktober 2021 | 17:30 WIB
Ekonomi Pulih Cepat, Penerimaan Pajak Melejit Lampaui Ekspektasi

Salah satu sudut jalan di Seoul, Korea Selatan. Hasil survei di Korea Selatan menunjukkan lebih dari 50% responden disurvei mendukung peningkatan beban pajak atas wajib pajak berpenghasilan tinggi atau orang kaya. (Foto: DiegoMariottini/shutterstock.com/roadaffair.com)

SEOUL, DDTCNews - Penerimaan pajak Korea Selatan pada tahun ini diyakini akan melampaui proyeksi awal. Menteri Keuangan Korea Selatan Hong Nam Ki mengatakan surplus penerimaan pajak didorong oleh laju pemulihan ekonomi yang berjalan lebih cepat.

"Perekonomian Korea Selatan memulih lebih cepat dari perkiraan. Pajak yang bersumber penjualan aset juga memberikan dukungan yang solid," ujar Hong, dikutip Rabu (6/10/2021).

Pada Juli 2021 lalu, Kementerian Keuangan memprediksi penerimaan pajak dalam setahun penuh akan mencapai KRW314,3 triliun atau setara Rp3.749 triliun. Jika angka tersebut benar-benar tercapai, maka surplus penerimaan sudah tembus KRW31,5 triliun.

Baca Juga:
AS Buka Opsi Batalkan Bea Masuk 25% Atas Impor dari Kanada dan Meksiko

Prediksi pada Juli 2021 tersebut jauh di atas proyeksi awal yang dirilis pemerintah yakni penerimaan pajak sebesar KRW282,7 triliun pada tahun ini.

Sejalan dengan pemulihan ekonomi yang lebih cepat, realisasi penerimaan ternyata tercapai lebih tinggi. Berdasarkan perkiraan terbaru dari National Assembly Budget Office, surplus penerimaan pajak pada tahun 2021 bakal mencapai KRW35,4 triliun.

Sepanjang Januari hingga Juli 2021, tercatat realisasi penerimaan pajak Korea Selatan sudah mencapai KRW223,7 triliun atau tumbuh 33,1% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yakni senilai KRW168 triliun.

Secara umum, penerimaan pajak pada 2021 di Korea Selatan didukung oleh memulihnya pajak korporasi yang pulih cepat seiring dengan pemulihan ekonomi. Tak hanya itu, pajak atas capital gains juga memiliki kontribusi besar berkat tingginya harga saham dan properti. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 31 Januari 2025 | 09:30 WIB AMERIKA SERIKAT

AS Buka Opsi Batalkan Bea Masuk 25% Atas Impor dari Kanada dan Meksiko

Kamis, 30 Januari 2025 | 17:55 WIB PAJAK INTERNASIONAL

Penghindaran Pajak Lebih Rugikan Negara Berkembang daripada yang Maju

Kamis, 30 Januari 2025 | 10:51 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Bangun Sistem Pajak Berkeadilan, Civil Society Perlu Pahami Isu Pajak

BERITA PILIHAN
Jumat, 31 Januari 2025 | 11:17 WIB PENGADILAN PAJAK

Persiapan Persidangan di Pengadilan Pajak yang Wajib Pajak Perlu Tahu

Jumat, 31 Januari 2025 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Kriteria Entitas Dana Investasi yang Dikecualikan Pajak Minimum Global

Jumat, 31 Januari 2025 | 10:30 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

DPR Dukung Efisiensi Belanja Kementerian/Lembaga oleh Prabowo

Jumat, 31 Januari 2025 | 10:11 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPh Final 0,5% dan PTKP Rp500 Juta, Intervensi Pemerintah Dukung UMKM?

Jumat, 31 Januari 2025 | 09:30 WIB AMERIKA SERIKAT

AS Buka Opsi Batalkan Bea Masuk 25% Atas Impor dari Kanada dan Meksiko

Jumat, 31 Januari 2025 | 09:15 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Pahami Perincian Penelitian Bukti Potong Atas WP Restitusi Dipercepat

Jumat, 31 Januari 2025 | 08:30 WIB KOTA MEDAN

Kini Ada Opsen, Medan Mulai Aktif Tagih Pajak Kendaraan Bermotor

Kamis, 30 Januari 2025 | 18:00 WIB TIPS PAJAK

Cara Ajukan Pembebasan PBB-P2 bagi Pensiunan PNS di DKI Jakarta

Kamis, 30 Januari 2025 | 17:55 WIB PAJAK INTERNASIONAL

Penghindaran Pajak Lebih Rugikan Negara Berkembang daripada yang Maju

Kamis, 30 Januari 2025 | 16:00 WIB PROVINSI JAWA BARAT

Dedi Mulyadi Ingin Pakai 100% Pajak Kendaraan untuk Pembangunan Jalan