INGGRIS

Efek Insentif, Beban Pajak Properti Negara Ini Terendah Seantero Eropa

Redaksi DDTCNews | Kamis, 30 Juli 2020 | 15:07 WIB
Efek Insentif, Beban Pajak Properti Negara Ini Terendah Seantero Eropa

Ilustrasi. (DDTCNews)

LONDON, DDTCNews—Keputusan Pemerintah Inggris memangkas tarif bea meterai untuk pembelian properti bagi masyarakat kelas menengah membuat beban pajak properti di Inggris paling rendah ketimbang negara-negara lainnya di Eropa.

Andrew Snowdon, konsultan pajak UNH Hacker Young, mengatakan insentif pemangkasan bea meterai tersebut membuat beban pajak di Inggris hanya 1,93% dari nilai properti. Angka itu lebih rendah ketimbang rata-rata negara di Eropa sekitar 4,53%.

"Pemotongan yang baru diumumkan untuk bea meterai tersebut adalah sinyal bagus bagi pasar perumahan," katanya dikutip Kamis (30/7/2020).

Baca Juga:
Usaha Sektor Panas Bumi, Apa Saja Fasilitas PPh yang Bisa Digunakan?

Snowdon meyakini insentif bea meterai untuk sektor perumahan dapat meningkatkan volume penjualan rumah bagi kelas menengah Inggris. Pasalnya, nilai uang yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan rumah kini lebih rendah.

Menurutnya, masyarakat kelas menengah di Inggris hanya mengeluarkan biaya US$19.300 atau Rp282 juta untuk rumah senilai US$1 juta. Sementara itu, rata-rata biaya di kawasan Eropa sebesar US$45.294 atau Rp662 juta untuk rumah senilai US$1 juta.

"Memotong pajak atas pembelian properti di Inggris diharapkan akan meningkatkan kepercayaan pasar, karena pertumbuhan harga properti tengah melambat sebagai imbas Brexit dan pandemi Covid-19," tutur Snowdon.

Baca Juga:
Kemenkeu Thailand Susun RUU Financial Hub, Ada Insentif Pajaknya

Dia menilai insentif bea meterai sektor perumahan seharusnya dapat juga dirasakan untuk pembelian rumah kelas atas alias premium. Hal ini akan berdampak signifikan terhadap kegiatan investasi dan konsumsi lanjutan bagi pemilik properti premium tersebut.

Saat ini, beban bea meterai di Inggris mencapai 5,78% untuk nilai properti di atas US$2 juta. Angka tersebut jauh lebih besar ketimbang beban bea meterai di AS sebesar 0,3% ataupun Italia sebesar 0,6%.

"Jika sektor perumahan kelas menengah menunjukan tanda pertumbuhan maka pemerintah perlu mempertimbangkan pemotongan serupa untuk menarik investor untuk nilai properti yang lebih tinggi," ujar Snowdon dilansir City AM.


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 24 Januari 2025 | 19:00 WIB PMK 136/2024

Beban Pajak Minimum Global Bisa Ditekan dengan SBIE, Apa Itu?

Jumat, 24 Januari 2025 | 17:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Sri Mulyani: Pajak Minimum Global Bikin Iklim Investasi Lebih Sehat

Jumat, 24 Januari 2025 | 14:30 WIB AMERIKA SERIKAT

Hadiri Acara WEF, Trump Tawarkan Tarif Pajak 15 Persen untuk Investor

BERITA PILIHAN
Jumat, 24 Januari 2025 | 19:15 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Sri Mulyani Targetkan Aturan Insentif Fiskal 2025 Rampung Bulan Ini

Jumat, 24 Januari 2025 | 19:00 WIB PMK 136/2024

Beban Pajak Minimum Global Bisa Ditekan dengan SBIE, Apa Itu?

Jumat, 24 Januari 2025 | 18:30 WIB RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa Pajak atas Biaya Overhead dari Luar Negeri

Jumat, 24 Januari 2025 | 18:10 WIB DDTC ACADEMY - INTENSIVE COURSE

Dibuka! Batch Terbaru Pelatihan Intensif Transfer Pricing DDTC Academy

Jumat, 24 Januari 2025 | 18:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Masyarakat Nonpeserta BPJS Bisa Ikut Pemeriksaan Kesehatan Gratis

Jumat, 24 Januari 2025 | 17:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Sri Mulyani: Pajak Minimum Global Bikin Iklim Investasi Lebih Sehat

Jumat, 24 Januari 2025 | 15:30 WIB PROFIL PERPAJAKAN KONGO

Seputar Aturan Perpajakan Kongo, PPN-nya Pakai Skema Multi-Tarif

Jumat, 24 Januari 2025 | 14:30 WIB AMERIKA SERIKAT

Hadiri Acara WEF, Trump Tawarkan Tarif Pajak 15 Persen untuk Investor