KINERJA PEREKONOMIAN 2018

Duh, Produksi Manufaktur Besar & Sedang Melambat

Redaksi DDTCNews | Jumat, 01 Februari 2019 | 11:41 WIB
Duh, Produksi Manufaktur Besar & Sedang Melambat

Perkembangan produksi industri manufaktur besar dan sedang. (foto: BPS)

JAKARTA, DDTCNews – Ekspansi industri manufaktur besar dan sedang (IBS) pada 2018 tersendat. Hal ini terlihat dari realisasi pertumbuhan produksi IBS tahun lalu yang tercatat melambat.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan perlambatan pertumbuhan produksi IBS pada kuartal IV/2018 yang tercatat sebesar 3,90% pada gilirannya membuat produksi total sepanjang 2018 hanya tumbuh 4,07%. Angka ini lebih rendah dari pertumbuhan pada 2017 sebesar 4,74%.

“Kalau dibandingkan 2017 memang [produksi IBS] tumbuh agak melambat. Pada 2018 itu manufaktur manghadapi tantangan berat,” katanya dalam konferensi pers, Jumat (1/2/2019).

Baca Juga:
Inflasi November 2024 Sebesar 1,55%, Masih Didorong Rokok dan Beras

Tantangan tersebut, menurut Suhariyanto, berasal dari beberapa faktor. Pertama, perlambatan ekonomi di negara tujuan ekspor. Hal ini pada gilirannya menekan kapasitas produksi. Kedua, fluktuasi harga komoditas sepanjang 2018.

Ketiga, eskalasi perang dagang antara negara ekonomi kuat seperti Amerika Serikat, China, dan negara-negara Uni Eropa. Kondisi ini secara langsung ataupun tidak memberikan dampak negatif bagi upaya akselerasi manufaktur nasional.

Dia menyarankan pemerintah untuk fokus pada industri makanan untuk menggenjot industri pengolahan, terutama IBS, di masa mendatang. Segmen usaha ini hanya tumbuh 7,4% pada 2018 dan masih di bawah target pertumbuhan sebesar 8%–9%.

Baca Juga:
Ekonomi Tumbuh 4,95 Persen, Peran Konsumsi Rumah Tangga Paling Besar

Fokus pada industri ini menjadi krusial karena penyumbang terbesar IBS dengan berkontribusi sebesar 25,4%. Pada tahun lalu, pertumbuhan produksi terbesar ada pada industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki. Namun, kendati mencatatkan pertumbuhan 18,78%, kontribusinya hanya 1,59%.

“Perhatian khusus perlu diberikan kepada industri makanan yang tumbuh di bawah target padahal share-nya paling besar ke manufaktur,” tegas Suhariyanto. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 02 Desember 2024 | 11:31 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Inflasi November 2024 Sebesar 1,55%, Masih Didorong Rokok dan Beras

Jumat, 15 November 2024 | 11:00 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

BPS Catat Neraca Perdagangan Oktober 2024 Surplus US$2,48 Miliar

Selasa, 05 November 2024 | 11:45 WIB PERTUMBUHAN EKONOMI

Ekonomi Tumbuh 4,95 Persen, Peran Konsumsi Rumah Tangga Paling Besar

Selasa, 05 November 2024 | 11:15 WIB PERTUMBUHAN EKONOMI

BPS Umumkan Ekonomi RI Cuma Tumbuh 4,95 Persen di Kuartal III/2024

BERITA PILIHAN
Jumat, 27 Desember 2024 | 15:15 WIB KONSULTASI PAJAK

Pedagang Gunakan QRIS untuk Pembayaran, Konsumen Bayar PPN 12 Persen?

Jumat, 27 Desember 2024 | 15:00 WIB KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu Pembukuan dalam bidang Kepabeanan?

Jumat, 27 Desember 2024 | 14:30 WIB RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa Yuridis Pengenaan PPN atas Jasa Kecantikan

Jumat, 27 Desember 2024 | 14:00 WIB KELAS PPN

Konsep PPN, Deviasi, dan Isu Kenaikan PPN 12%

Jumat, 27 Desember 2024 | 13:30 WIB UU HKPD

Berlaku Mulai 5 Januari 2025, Begini Penghitungan Opsen Pajak

Jumat, 27 Desember 2024 | 12:30 WIB LAPORAN BELANJA PERPAJAKAN

Masih Ada Fasilitas Kepabeanan Tak Dimanfaatkan, DJBC Beri Penjelasan

Jumat, 27 Desember 2024 | 12:00 WIB PMK 81/2024

Catat! Dokumen WP Badan Era Coretax Diteken Pakai Sertel Pengurus

Jumat, 27 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 168/2023

Penghitungan PPh 21 Pegawai Tidak Tetap untuk Masa Pajak Desember

Jumat, 27 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Analisis Kesebandingan dalam Tahapan Penerapan PKKU

Jumat, 27 Desember 2024 | 10:45 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Jamin Stimulus Ekonomi Efektif, Birokrasi Penyaluran Perlu Dipermudah