KURS PAJAK 30 NOVEMBER - 6 DESEMBER 2016

Dolar AS Terus Melambung Tinggi

Redaksi DDTCNews | Rabu, 30 November 2016 | 12:01 WIB
Dolar AS Terus Melambung Tinggi

JAKARTA, DDTCNews – Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah untuk pelunasan pajak (Kurs beli) periode 16-22 November 2016 terus melambung tinggi. Nilainya terus meningkat pesat hingga sebesar 288 poin atau setara dengan 0,92% dari Rp13.222 menjadi Rp13.510 per dolar AS.

Sementara, untuk dolar Singapura yang pekan lalu sempat merosot, kini kembali beranjak naik dengan kenaikan sebesar 50 poin atau sekitar 0,36% dari Rp9.408 menjadi Rp9.458. Kendati demikian kenaikannya dolar Singapura tidak diikuti oleh ringgit Malaysia, yang terus jatuh hingga 54 poin atau -0,55%.

Kurs pajak ini ditetapkan melalui Keputusan Menteri Keuangan Nomor 50/KM.10/2016. Kurs ini digunakan untuk pelunasan pajak pertambahan nilai (PPN), pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM), dan bea masuk. Berikut kurs pajak periode 30 November 2016–06 Desember 2016 selengkapnya:

Baca Juga:
Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Berlanjut Melemah terhadap Dolar AS
No Mata Uang Negara (Kode) Nilai Perubahan
1 Dolar Amerika Serikat (USD) 13,510.00 0.92 %
2 Dolar Australia (AUD) 10,027.10 0.87 %
3 Dolar Kanada (CAD) 10,020.47 0.87 %
4 Kroner Denmark (DKK) 1,923.47 0.39 %
5 Dolar Hongkong (HKD) 1,741.82 0.93 %
6 Ringgit Malaysia (MYR) 3,036.17 -0.55 %
7 Dolar Selandia Baru (NZD) 9,508.06 0.80 %
8 Kroner Norwegia (NOK) 1,575.92 0.30 %
9 Poundsterling Inggris (GBP) 16,813.24 1.28 %
10 Dolar Singapura (SGD) 9,458.52 0.36 %
11 Kroner Swedia (SEK) 1,462.47 0.86 %
12 Franc Swiss (CHF) 13,324.65 0.13 %
13 Yen Jepang (JPY) 12,006.61 -1.29 %
14 Kyat Myanmar (MMK) 10.29 -0.39 %
15 Rupee India (INR) 197.08 0.06 %
16 Dinar Kuwait (KWD) 44,293.77 0.75 %
17 Rupee Pakistan (PKR) 128.77 0.94 %
18 Peso Philipina (PHP) 271.00 0.22 %
19 Riyal Saudi Arabia (SAR) 3,601.77 0.91 %
20 Rupee Sri Lanka (LKR) 91.04 0.84 %
21 Bath Thailand (THB) 379.31 0.60 %
22 Dolar Brunei Darussalam (BND) 9,458.25 0.36 %
23 Euro Euro (EUR) 14,309.37 0.36 %
24 Yuan Renminbi Tiongkok (CNY) 1,954.70 0.70 %
25 Won Korea (KRW) 11.49 1.06 %

* Note : untuk JPY adalah nilai Rupiah per 100 Yen

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 16 Oktober 2024 | 10:01 WIB KURS PAJAK 16 OKTOBER 2024 - 22 OKTOBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Berlanjut Melemah terhadap Dolar AS

Rabu, 09 Oktober 2024 | 09:00 WIB KURS PAJAK 09 OKTOBER 2024 - 15 OKTOBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah Terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra

Rabu, 02 Oktober 2024 | 09:17 WIB KURS PAJAK 02 OKTOBER 2024 - 08 OKTOBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Menguat Atas Dolar AS dan Mata Uang Mitra

Rabu, 25 September 2024 | 09:35 WIB KURS PAJAK 25 SEPTEMBER 2024 - 01 OKTOBER 2024

Kurs Pajak Minggu Ini: Rupiah Menguat Atas Mayoritas Negara Mitra

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN