Ilustrasi.
JAKARTA, DDTCNews – Kementerian Keuangan mencatat realisasi penerimaan PPN/pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) mencapai Rp683,32 triliun hingga 12 Desember 2023.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan realisasi penerimaan PPN/PPnBM tersebut setara dengan 24,99% dari target. Menurutnya, kinerja PPN/PPnBM tersebut masih positif karena mampu tumbuh 8,78%.
"[Realisasi penerimaan] PPN/PPnBM Rp683,3 triliun atau 91,97% dari target APBN awal. Ini masih tumbuh 8,78," katanya, dikutip pada Minggu (17/12/2023).
Sri Mulyani menuturkan penerimaan PPN/PPnBM dalam tahun berjalan ini ditopang oleh konsumsi domestik. Hal itu tecermin dari realisasi penerimaan PPN dalam negeri.
Realisasi PPN dalam negeri mengalami pertumbuhan 18%, atau melambat ketimbang pertumbuhan pada periode yang sama pada 2022 sebesar 24,9%.
Kinerja PPN dalam negeri yang positif sejalan dengan terjaganya konsumsi di dalam negeri. PPN dalam negeri juga menjadi kontributor terbesar terhadap penerimaan pajak hingga 12 Desember 2023, yaitu mencapai 23,8%.
Di sisi lain, kinerja PPN impor sudah terkontraksi sebesar 5,1%. Pada periode yang sama 2022, jenis pajak ini sempat tumbuh 43,7%.
PPN impor mengalami kontraksi karena penurunan nilai impor, baik komoditas migas maupun nonmigas. PPN impor memiliki kontribusi sebesar 13,8% terhadap penerimaan pajak hingga 12 Desember 2023.
Hingga 12 Desember 2023, realisasi penerimaan pajak telah mencapai Rp1.739,8 triliun. Angka tersebut setara dengan 101,3% dari target awal senilai Rp1.718 triliun.
Apabila dibandingkan dengan target pada Perpres 75/2023 senilai Rp1.818,2 triliun, realisasi penerimaan pajak baru 95,7%. Adapun kinerja penerimaan pajak tersebut tumbuh 7,3% (year on year/yoy). (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.