PENEGAKAN HUKUM

Ditjen Pajak Catat Tren Peningkatan Permohonan Keberatan, Ini Angkanya

Redaksi DDTCNews | Sabtu, 27 November 2021 | 06:30 WIB
Ditjen Pajak Catat Tren Peningkatan Permohonan Keberatan, Ini Angkanya

Ilustrasi. 

JAKARTA, DDTCNews - Ditjen Pajak (DJP) mencatat terjadi tren peningkatan jumlah permohonan keberatan yang diajukan wajib pajak.

Direktur Keberatan dan Banding DJP Wansepta Nirwanda mengatakan permohonan keberatan yang disampaikan wajib pajak pada periode Januari-Oktober 2021 sejumlah 19.037 permohonan. Angka tersebut naik dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 17.181 permohonan keberatan.

"Permohonan keberatan menunjukkan tren peningkatan sampai dengan Oktober 2021," katanya, dikutip Sabtu (27/11/2021).

Baca Juga:
Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Wansepta melanjutkan situasi berbeda jika permohonan keberatan digabungkan dengan permohonan nonkeberatan. Pada periode Januari-Oktober 2021 total permohonan keberatan dan nonkeberatan sebanyak 149.055 permohonan.

Jumlah tersebut lebih rendah dibandingkan periode sama tahun lalu. Pada rentang Januari-Oktober 2020 permohonan keberatan dan nonkeberatan yang diajukan wajib pajak sebanyak 165.539 permohonan.

"Secara total jumlah permohonan keberatan dan nonkeberatan pada tahun ini menunjukkan tren penurunan," terangnya.

Baca Juga:
Urus Pemeriksaan Bukper: Coretax Bakal Hadirkan 4 Fitur Baru

Pada tahun lalu, permohonan keberatan yang disampaikan oleh wajib pajak sebanyak 20.692 pengajuan. Kemudian sebanyak 18.849 permohonan keberatan bisa diselesaikan oleh DJP.

Sementara itu, permohonan nonkeberatan sepanjang tahun lalu sebanyak 208.888 permohonan. DJP melakukan penyelesaian permohonan nonkeberatan pada tahun fiskal 2020 sebanyak 167.562 penyelesaian.

"Jumlah penyelesaian dalam satu tahun merupakan jumlah surat keputusan yang diterbitkan DJP atas pengajuan keberatan/permohonan nonkeberatan yang disampaikan wajib pajak pada tahun bersangkutan dan tahun sebelumnya," tulis laporan tahunan 2020 DJP. (sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Senin, 21 Oktober 2024 | 14:32 WIB CORETAX SYSTEM

Urus Pemeriksaan Bukper: Coretax Bakal Hadirkan 4 Fitur Baru

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 15:30 WIB BEA CUKAI JAKARTA

Gandeng Satpol PP DKI, Bea Cukai Amankan Jutaan Rokok Ilegal

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 11:01 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Tren Berkas Sengketa Menurut Terbanding/Tergugat di Pengadilan Pajak

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN