NORWEGIA

Diganti Subsidi, Norwegia Cabut Sebagian Insentif PPN Mobil Listrik

Muhamad Wildan | Jumat, 13 Mei 2022 | 17:30 WIB
Diganti Subsidi, Norwegia Cabut Sebagian Insentif PPN Mobil Listrik

Ilustrasi.

OSLO, DDTCNews - Norwegia berencana mencabut sebagian insentif pengecualian pajak pertambahan nilai (PPN) atas penyerahan mobil listrik.

Rencananya, insentif pengecualian PPN akan digantikan dengan subsidi. Pencabutan insentif PPN dan pemberian subsidi sebagai substitusi rencananya akan berlaku atas mobil listrik yang harganya melebihi NOK500.000 atau sekitar Rp743,9 juta.

"Dukungan tetap diberikan atas mobil listrik berharga murah. Makin mahal harga mobil listrik, makin tinggi PPN yang harus dibayar," ujar Menteri Keuangan Norwegia Trygve Slagsvold Vedum, dikutip Jumat (13/5/2022).

Baca Juga:
PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Pencabutan insentif PPN untuk mobil listrik di atas NOK500.000 baru mulai berlaku pada 1 Januari 2023. Dengan demikian, mobil listrik masih bebas PPN hingga akhir tahun berapapun harganya.

Adapun Asosiasi Mobil Listrik di Norwegia menyatakan keberatannya atas kebijakan pencabutan insentif PPN ini. Pencabutan insentif PPN dinilai berpotensi menghambat adopsi mobil listrik.

"Lebih dari 80% mobil yang beroperasi di Norwegia masih menggunakan BBM. Insentif adalah faktor penting yang mendorong orang mau menggunakan mobil listrik," ujar sekjen dari asosiasi tersebut Christina Bu seperti dilansir electrive.com.

Baca Juga:
Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Untuk diketahui, mayoritas mobil baru yang terjual pada tahun 2021 di Norwegia adalah mobil listrik.

Tercatat 64,5% mobil baru yang terjual pada tahun lalu adalah mobil listrik. Dari total 176.276 mobil baru yang terjual, 113.715 di antaranya adalah mobil listrik. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Anggota DPR Ini Minta Prabowo Kaji Ulang Kenaikan PPN Jadi 12 Persen

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN