PENERIMAAN PAJAK

Daftar 20 BUMN dengan Setoran Pajak Tertinggi, Begini Perinciannya

Muhamad Wildan | Jumat, 09 Agustus 2024 | 15:30 WIB
Daftar 20 BUMN dengan Setoran Pajak Tertinggi, Begini Perinciannya

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews - Kementerian BUMN mencatat total setoran pajak dari 20 BUMN terbesar di Indonesia pada 2023 mencapai Rp439 triliun.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan tingginya setoran pajak dari BUMN tidak terlepas dari kerja keras komisaris, direksi, dan seluruh insan BUMN.

"Terima kasih untuk kalian yang terus berjuang demi memberikan kontribusi besar kepada Indonesia," katanya melalui media sosial, dikutip pada Jumat (9/8/2024).

Baca Juga:
WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Menurut Erick, peningkatan setoran pajak dari BUMN merupakan cerminan dari peningkatan kinerja dan produktivitas BUMN dalam beberapa waktu terakhir.

Perlu dicatat, penerimaan pajak yang dikumpulkan oleh pemerintah pada 2023 tercatat mencapai Rp1.869,2 triliun. Dengan demikian, BUMN berkontribusi sebesar 23,4% terhadap total penerimaan pajak pada tahun lalu

Berikut 20 BUMN dengan setoran pajak tertinggi.
- PT Pertamina: Rp224,53 triliun
- PT PLN: Rp52,38 triliun
- PT Telkom: Rp33,11 triliun
- PT Bank Mandiri: Rp26,62 triliun
- PT BRI: Rp25,98 triliun
- PT BNI: Rp10,45 triliun
- PT Pupuk Indonesia: Rp10,06 triliun
- PT Semen Indonesia: Rp8,92 triliun
- PT Mineral Industri Indonesia: Rp7,22 triliun
- PT Pelindo: Rp5,66 triliun
- PT Perkebunan Nusantara III: Rp4,84 triliun
- PT Hutama Karya: Rp3,75 triliun
- PT KAI: Rp3,59 triliun
- PT Garuda Indonesia: Rp3,57 triliun
- PT Krakatau Steel: Rp3,20 triliun
- PT PP: Rp3,20 triliun
- PT BTN: Rp3,14 triliun
- PT Adhi Karya: Rp3,05 triliun
- Perum Bulog: Rp2,72 triliun
- PT Jasa Marga: Rp2,64 triliun

Baca Juga:
DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selain menyetorkan pajak, BUMN juga memberikan kontribusi kepada kas negara lewat pembayaran dividen. Dalam APBN, dividen dari BUMN dicatat sebagai penerimaan negara bukan pajak (PNBP) kekayaan negara dipisahkan (KND).

Tahun lalu, realisasi PNBP KND tercatat mencapai Rp82,1 triliun, tumbuh 102% bila dibandingkan dengan realisasi PNBP KND 2022 yang hanya senilai Rp40,6 triliun. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja