AGENDA PAJAK

Cirebon Tax Festival 2022, UGJ Gelar Kompetisi Pajak! Mau?

Redaksi DDTCNews | Senin, 25 Juli 2022 | 16:40 WIB
Cirebon Tax Festival 2022, UGJ Gelar Kompetisi Pajak! Mau?

CIREBON, DDTCNews – Sebagai bagian dari gelaran Cirebon Tax Festival 2022, Tax Center FEB Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) mengadakan kompetisi pajak nasional.

Bertajuk Let's Start a New Hope with The Millennial Tax Generation, kompetisi ini terbuka untuk seluruh mahasiswa di Indonesia. Acara ini hasil kerja sama Tax Center Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon dengan Kanwil DJP Jawa Barat ll, KPP Pratama Cirebon satu, dan KPP Pratama Cirebon Dua.

Ada 7 materi lomba, yakni Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP), Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), Bea Meterai, UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP), Perencanaan Pajak, serta Akuntansi Perpajakan.

Baca Juga:
WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Setiap tim terdiri atas 3 orang. Adapun peserta merupakan mahasiwa aktif di perguruan tinggi yang sama (dibuktikan dengan scan kartu tanda mahasiswa). Setiap perguruan tinggi tidak diperbolehkan mengirim lebih dari 2 tim.

Peserta akan memperebutkan hadiah menarik sebagai berikut:

  • Juara 1: trofi, sertifikat juara, dan uang pembinaan Rp4 juta;
  • Juara 2: trofi, sertifikat juara, dan uang pembinaan Rp2,5 juta;
  • Juara 3: trofi, sertifikat juara, dan uang pembinaan Rp1,5 juta;
  • Juara Harapan: trofi, sertifikat juara, dan uang pembinaan Rp750.000.

Pendaftaran kompetisi yang juga menggandeng DDTCNews sebagai media partner tersebut dibuka pada 18 Juli sampai dengan 11 Agustus 2022.

Baca Juga:
Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Pendaftaran dilakukan melalui google form https://bit.ly/KPN2022. Pendaftaran dilakukan dengan melampirkan berbagai berkas persyaratan yang telah ditentukan. Calon peserta dapat mengunduh booklet dan berkas lainnya pada laman https://bit.ly/BOOKLET22.

Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut, calon peserta dapat menghubungi contact person melalui WhatsApp 085225212071 (Dias) atau 089626861358 (Nada). Calon peserta juga dapat mengirimkan email ke [email protected]. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja