AMERIKA SERIKAT

CEO Apple: Turunkan Tarif atau Tak Ada Repatriasi

Redaksi DDTCNews | Senin, 15 Agustus 2016 | 16:03 WIB
CEO Apple: Turunkan Tarif atau Tak Ada Repatriasi CEO Apple Tim Cook (Foto: CNBC)

WASHINGTON, DDTCNews – Raksasa di bidang teknologi, Apple, menyatakan tidak akan mau merepatrasi atau membawa pulang profit yang mereka letakkan di luar negeri ke Amerika Serikat (AS), kecuali ada tarif pajak yang wajar (fair tax).

CEO Apple Tim Cook menyatakan jika saat ini Apple membawa pulang profit yang diparkir di luar negeri, perusahaannya harus membayar pajak 35%, belum lagi ada tambahan pajak yang jika dirata-rata mencapai 5%.

“Konsekuensi dari keputusan membawa profit kembali ke negeri ini adalah pembayaran tarif pajak penghasilan badan sebesar 40%. Maka, kami tidak akan mau mengembalikan profit ke AS kecuali ada tarif yang masih masuk akal,” ujarnya, Senin (15/8).

Baca Juga:
Trump Langsung Kenakan Bea Masuk Impor dari Meksiko, Kanada, dan China

Negara AS memang terkenal dengan tarif pajaknya yang cukup tinggi bagi wajib pajak badan, yaitu sebesar 35%. Tarif ini termasuk yang tertinggi di antara negara-negara lainnya.

Selain itu, Cook berusaha menyerang balik kritikus yang mengatakan Perusahaan Apple sengaja melakukan strategi tertentu untuk menghindari pembayaran pajak di AS. Bahkan banyak kritikus mengungkapkan Apple tidak memiliki jiwa patriotisme.

“Apa yang kami jalankan sekarang telah sesuai dengan hukum pajak yang ada. Ini bukan masalah soal patriotik atau tidak patriotik. Bukan berarti kalau kamu membayar lebih banyak, kamu akan dinilai lebih patriotik ketimbang yang membayar lebih kecil,” balas Cook.

Baca Juga:
AS Bakal Kenakan Bea Masuk Tinggi dan Potong Pajak, Ini Kata BI

Dalam hal ini, Cook memahami sepenuhnya bahwa Apple mengambil keuntungan dari begitu besarnya celah kelemahan Undang-Undang Perpajakan di AS. Namun, seperti dikutip cnbc.com, ia berpendapat apa yang Apple lakukan sekarang 100% legal.

Tax Justice Network, sebuah jaringan internasional independen yang memberi perhatian pada kasus-kasus perpajakan internasional, memperkirakan ada profit sebesar US$2 triliun atau sekitar Rp26 ribu triliun yang diparkir oleh Apple di luar negeri. (Amu)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Minggu, 01 Desember 2024 | 15:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Ancam BRICS dengan Bea Masuk 100 Persen, Ternyata Ini Sebabnya

Sabtu, 30 November 2024 | 09:30 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Langsung Kenakan Bea Masuk Impor dari Meksiko, Kanada, dan China

Jumat, 29 November 2024 | 19:15 WIB AMERIKA SERIKAT

Biden Harap Trump Batalkan Kebijakan Bea Masuknya

Rabu, 20 November 2024 | 17:45 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

AS Bakal Kenakan Bea Masuk Tinggi dan Potong Pajak, Ini Kata BI

BERITA PILIHAN
Selasa, 24 Desember 2024 | 21:30 WIB CORETAX SYSTEM

Simak! Keterangan Resmi DJP Soal Tahapan Praimplementasi Coretax

Selasa, 24 Desember 2024 | 19:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Sempat Menolak, PDIP Kini Berbalik Dukung PPN 12 Persen

Selasa, 24 Desember 2024 | 18:00 WIB KANWIL DJP JAKARTA BARAT

Hingga November, Kanwil DJP Jakbar Kumpulkan Pajak Rp57,67 Triliun

Selasa, 24 Desember 2024 | 17:27 WIB CORETAX SYSTEM

WP Bisa Akses Aplikasi Coretax Mulai Hari Ini, Fiturnya Masih Terbatas

Selasa, 24 Desember 2024 | 17:00 WIB PMK 81/2024

Ini Aturan Terbaru Pengkreditan Pajak Masukan Sebelum Pengukuhan PKP

Selasa, 24 Desember 2024 | 16:30 WIB PROVINSI SUMATERA SELATAN

Realisasi Pajak Rokok di Sumsel Tak Capai Target, Ini Penyebabnya

Selasa, 24 Desember 2024 | 16:00 WIB CORETAX SYSTEM

Nanti Ada Coretax, Masih Perlu Ajukan Sertifikat Elektronik?

Selasa, 24 Desember 2024 | 15:00 WIB KPP PRATAMA KOSAMBI

Utang Pajak Rp632 Juta Tak Dilunasi, Mobil WP Akhirnya Disita KPP