Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini.
JAKARTA, DDTCNews - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada Maret 2023 mencapai 4,97% secara tahunan (year on year/yoy).
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan tingkat inflasi tersebut lebih rendah ketimbang bulan sebelumnya sebesar 5,47%. Menurutnya, capaian inflasi tersebut di antaranya disebabkan kenaikan harga bensin, beras, dan rokok kretek filter.
"Berdasarkan kelompok pengeluarannya, inflasi tahunan terbesar terjadi pada kelompok transportasi yaitu sebesar 13,72% dan memberikan andil sebesar 1,64% terhadap inflasi umumnya," katanya, Senin (3/4/2023).
Pudji menuturkan inflasi tersebut juga didorong kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau yang mengalami inflasi 6,05 % dengan andil terhadap inflasi 1,57%.
Selain itu, kelompok pengeluaran perubahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga mengalami inflasi 2,74% dan adil terhadap inflasi 0,54%.
Sebaliknya, kelompok pengeluaran informasi, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami deflasi sebesar 0,23% dengan andil terhadap inflasi 0,01%.
Pudji menyebut seluruh kota di Indonesia mengalami inflasi pada Maret 2023. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tual sebesar 7,49%, sedangkan inflasi terendah tercatat di Merauke sebesar 3,17%.
Berdasarkan komponennya, harga yang diatur pemerintah pada Maret 2023 mengalami inflasi 11,56% dengan andil terhadap inflasi 2,05%.
Tekanan inflasi komponen harga diatur pemerintah tersebut didorong kenaikan harga bensin, rokok kretek filter, tarif angkutan udara, bahan bakar rumah tangga, serta tarif angkutan dalam kota.
Kemudian, inflasi tahunan komponen harga bergejolak tercatat sebesar 5,83%, dengan andil terhadap inflasi 1%. Angka inflasi tersebut lebih rendah ketimbang bulan sebelumnya 7,62%.
Komponen yang dominan memberikan andil inflasi tersebut antara lain beras, telur ayam ras, tahu mentah, dan bawang merah.
Sementara itu, komponen inti mengalami inflasi sebesar 2,94% dengan andil terhadap inflasi 1,92%. Inflasi pada komponen inti ini lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar 3,09%.
"Tekanan inflasi komponen inti secara tahunan terus mengalami penurunan selama tahun 2023 ini," ujar Pudji. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.