KAZAKHSTAN

Boros Energi Listrik, Tarif Pajak Kripto Naik 5 Kali Lipat

Muhamad Wildan | Minggu, 13 Februari 2022 | 14:00 WIB
Boros Energi Listrik, Tarif Pajak Kripto Naik 5 Kali Lipat

Ilustrasi. Seorang pegawai bekerja di pusat data perusahaan kripto BTC KZ. Foto diambil tanggal 6 November 2021. ANTARA FOTO/REUTERS/Pavel Mikheyev/WSJ/cfo

NUR SULTAN, DDTCNews – Pemerintah Kazakhstan akan meningkatkan tarif pajak atas aktivitas penambangan mata uang kripto atau cryptocurrency lantaran tingginya konsumsi energi listrik.

Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev mengatakan tarif pajak atas penggunaan listrik akan ditingkatkan dari KZT1 atau setara dengan Rp33 menjadi KZT5 atau setara dengan Rp167 untuk setiap kWh yang digunakan penambang kripto.

"Pajak sebesar KZT per kWh masih terlalu rendah," katanya seperti dilansir coindesk.com, dikutip pada Minggu (13/2/2022).

Baca Juga:
PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Kenaikan tarif pajak disebabkan tingginya penggunaan listrik oleh penambang. Meski penggunaan listrik oleh penambang sangat besar, nyatanya aktivitas penambangan aset kripto tak menciptakan lapangan pekerjaan di Kazakhstan.

Tarif pajak sebesar KZT1 per kWh yang dikenakan terhadap penambang aset kripto sesungguhnya baru diterapkan pemerintah pada Januari 2022. Tarif pajak atas penggunaan listrik sebesar KZT5 per kWh akan diterapkan pada 1 April 2022.

Aktivitas penambangan cryptocurrency baru meningkat di Kazakhstan setelah China memutuskan untuk melarang tersebut pada 2021. Para penambang memutuskan untuk pindah ke Kazakhstan akibat tindakan dari China tersebut.

Baca Juga:
WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Awalnya, Kazakhstan memiliki surplus pasokan energi listrik. Dengan hadirnya penambang cryptocurrency, infrastruktur listrik di Kazakhstan nyatanya tak mampu memenuhi permintaan industri penambangan aset kripto.

Selain mengenakan pajak atas penggunaan listrik, Kementerian Keuangan menyebut pemerintah juga berencana mengenakan pajak impor atas peralatan cryptomining yang diimpor. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN