Ilustrasi.
JAKARTA, DDTCNews – Bank Indonesia (BI) mencatat pemberian insentif PPnBM ditanggung pemerintah (DTP) atas mobil baru sepanjang Maret 2021 berdampak pada inflasi inti. Kebijakan itu berimplikasi terhadap harga jual mobil di pasaran.
Untuk pertama kalinya sejak 2020, inflasi inti secara bulanan tercatat minus atau deflasi hingga -0,03% pada Maret 2021. Secara tahunan, inflasi inti juga tercatat hanya sebesar 1,21%, lebih rendah dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya sepanjang pandemi Covid-19.
"Deflasi komoditas mobil terjadi seiring dengan pemberian insentif penurunan tarif PPnBM untuk kendaraan bermotor tertentu yang ditransmisikan ke harga jual," tulis BI pada Analisis Inflasi Maret 2021 Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP), dikutip pada Kamis (8/4/2021).
Secara khusus, deflasi atas komoditas mobil pada Maret 2021 tercatat mencapai -1,54% secara bulanan. Deflasi tersebut memberikan sumbangan terhadap inflasi inti hingga -0,03% secara bulanan.
Selain mobil, komoditas yang memberikan tekanan terhadap inflasi inti adalah emas perhiasan. Pada Maret 2021, emas perhiasan mengalami deflasi hingga -1,8% secara bulanan.
Secara umum, perkembangan inflasi inti pada Maret 2021 masih dipengaruhi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyaraka (PPKM). Pasalnya, PPKM berdampak pada aktivitas ekonomi dan menekan permintaan. Daya beli masyarakat juga dinilai masih lemah.
"Berbagai indikator permintaan domestik masih terus melambat yang mengindikasikan daya beli masyarakat belum pulih seiring aktivitas ekonomi dan mobilitas yang terkendala pandemi Covid-19," tulis BI.
Dengan inflasi inti yang minus atau deflasi tersebut, inflasi secara umum pada Maret 2021 tercatat hanya sebesar 0,08%. Secara tahunan, inflasi per Maret 2021 mencapai 1,37%. (kaw)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.