Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
NUSA DUA, DDTCNews – Pemerintah Indonesia akan mendapatkan kucuran dana senilai US$20 miliar dari International Partners Group (IPG) selama 3 hingga 5 tahun ke depan guna mendukung upaya transisi energi Indonesia.
Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan kerja sama antara Indonesia dan IPG atau Just Energy Transition Partnership tersebut menjadi bagian dari langkah pemerintah menuju energi terbarukan dan ramah lingkungan.
"Dalam waktu 6 bulan, Indonesia memimpin penyusunan kerja sama rencana aksi kemitraan guna menghasilkan rencana investasi yang komprehensif. Rencana aksi akan mencantumkan target bersama yang nyata dan kolaboratif," katanya, dikutip pada Rabu (16/11/2022).
Kucuran dana JETP senilai US$10 miliar bersumber dari negara-negara anggota IPG. Sementara itu, sisanya senilai US$10 miliar berasal dari Glasgow Financial Alliance for Net Zero (GFANZ).
Melalui JETP, Indonesia berkomitmen untuk mencapai target net zero emission pada 2050 atau 10 tahun lebih cepat dari target awal Indonesia pada 2060.
Lebih lanjut, JETP akan mempercepat pembangunan pembangkit listrik berbasis energi terbarukan. Harapannya, sekitar 34% dari suplai listrik Indonesia pada 2030 bersumber dari pembangkit listrik yang berbasis energi terbarukan.
"JTEP adalah terobosan kerja yang secara kolektif mampu memobilisasi dana dari sektor swasta dan publik. Kita bisa menciptakan dunia yang lebih baik bagi anak cucu kita melalui kerja sama ini," ujar Luhut.
Untuk diketahui, negara-negara anggota IPG terdiri atas Jepang, AS, Kanada, Denmark, Uni Eropa, Jerman, Prancis, Norwegia, Italia, dan Inggris. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.