ADMINISTRASI PAJAK

Begini Pengenaan PPh Pasal 15 atas Penghasilan dari Pelayaran

Redaksi DDTCNews | Selasa, 13 Agustus 2024 | 15:00 WIB
Begini Pengenaan PPh Pasal 15 atas Penghasilan dari Pelayaran

Ilustrasi. Penumpang turun dari kapal ferry roro KMP Aceh Hebat 2 setibanya di Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheu, Banda Aceh, Aceh, Selasa (9/7/2024). \ANTARA FOTO/Khalis Surry/Spt.

JAKARTA, DDTCNews – Kring Pajak memberikan penjelasan kepada wajib pajak terkait dengan norma penghitungan khusus penghasilan neto bagi wajib pajak perusahaan pelayaran dalam negeri sebagaimana diatur dalam Pasal 15 UU PPh.

Melalui media sosial, Kring Pajak menyebut objek PPh Pasal 15 adalah penghasilan yang diperoleh wajib pajak pelayaran dalam negeri dari pengangkutan orang dan/atau barang, termasuk penyewaan kapal dari pelabuhan di Indonesia ke pelabuhan lain di Indonesia.

“[Objek PPh 15] juga termasuk penghasilan penyewaan kapal dari pelabuhan di Indonesia ke luar pelabuhan Indonesia; dari pelabuhan di luar Indonesia ke pelabuhan di Indonesia; dan dari pelabuhan di luar Indonesia ke pelabuhan lain di luar Indonesia,” sebut Kring Pajak, Selasa (13/8/2024).

Baca Juga:
WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Dengan demikian, perusahaan pelayaran dikenai PPh Pasal 15 sepanjang jasa yang diserahkan oleh perusahaan dalam negeri itu memenuhi kriteria. Adapun ketentuan terkait dengan objek PPh Pasal 15 tersebut diatur dalam KMK 416/1996.

Merujuk pada Pasal 2 nomor 1 KMK 416/1996, penghasilan neto bagi wajib pajak perusahaan pelayaran dalam negeri ditetapkan sebesar 4% dari peredaran bruto.

Sementara itu, besaran PPh atas penghasilan dari pengangkutan orang dan/atau barang bagi wajib pajak perusahaan pelayaran dalam negeri ditetapkan 1,2% dari peredaran bruto dan bersifat final.

Baca Juga:
DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Peredaran bruto yang dimaksud ialah semua imbalan atau nilai pengganti berupa uang atau nilai uang yang diterima atau diperoleh wajib pajak perusahaan pelayaran dalam negeri dari pengangkutan orang dan/atau barang yang dimuat dari satu pelabuhan ke pelabuhan lain di Indonesia dan/atau dari pelabuhan di Indonesia ke pelabuhan luar negeri dan/atau sebaliknya.

Sebagai informasi, penetapan norma penghitungan khusus guna menghitung besarnya penghasilan neto dari wajib pajak perusahaan pelayaran tersebut bertujuan untuk menghindari kesukaran dalam menghitung besarnya penghasilan kena pajak perusahaan pelayaran. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja