JAKARTA, DDTCNews - Badan Anggaran (Banggar) DPR menggelar rapat dengan pemerintah perihal laporan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) semester I dan prognosis untuk semester II. Agenda yang mengerucut pada perumusan kesimpulan laporan ini dimulai dengan pemaparan poin-poin penting dalam realisasi dan prognosis APBN 2018.
Rapat yang dipimpin oleh Ketua Banggar Aziz Syamsuddin ini dihadiri oleh Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Askolani sebagai perwakilan pemerintah. Dalam pemaparannya, pemerintah masih optimis terkait kondisi makro ekonomi dan kredibilitas pelaksanaan APBN 2018.
"Dari pencapaian sampai kuartal I dan II, pertumbuhan ekonomi dan realisasinya sampai dengan semester I tetap di atas capaian semester I 2017. Prediksi 6 bulan ke II dari sisi pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 5,3%. Bila tercapai, maka pertumbuhan ekonomi 2018 bisa mencapai 5,2%," kata Askolani, Senin (23/7).
Kemudian, suku bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) yang mencapai 4,3% dan diprediksi semester II sebesar 5,6%. Namun hingga akhir tahun ini tingkat suku bunga diprediksi hanya 5%.
Harga minyak mentah Indonesia hingga akhir Juni mencapai US$ 67 per barel, dan di semester II ini diprediksi US$ 70 per barel, sehingga sampai akhir tahun ini harga minyak mentah diprediksi sebesar US$70 per barel, meleset dari target sebesar US$48 per barel.
Selain itu, lifting migas di semester I 2018 sebesar 758 ribu barel per hari dan di semester II sebesar 792 ribu barel per hari. Sementara di semester II, lifting minyak diprediksi 775 ribu barel per hari.
Adapun terkait shortfall penerimaan pajak tahun ini menurutnya masih dapat dikompensasi dari pos penerimaan lain seperti bea cukai dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Hal ini berkat membaiknya harga komoditas di pasar global.
"Harga komoditi dalam bebrapa waktu alami kenaikan di mana minyak dan batu bara ada dampak signifikan pada perekonomiam Indonesia. Dampaknya terhadap penerimaan APBN yang cukup signifikan baik di migas maupun perpajakan," terangnya.
Selain pertumbuhan ekonomi dan pendapatan negara, poin lain yang dijabarkan antara lain tingkat Inflasi sebesar 3,5% dengan realisasi semester I-2018 sebesar 3,1%. Kemudian nilai tukar dalam APBN sebesar Rp13.400 per dolar AS dan realisasi semester I-2018 rata-rata Rp13.746 per dolar AS.
Selanjutnya, setelah pemaparan poin-poin dalam draf kesimpulan, maka agenda akan berlanjut pada rapat internal fraksi di Badan Anggaran terkait laporan pemerintah terkait realisasi APBN semester I dan prognosis APBN pada Semester II 2018.(Amu)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.