KTT ASEAN-GCC

Asean dan GCC Gelar KTT Pertama, Ini yang Dibahas

Muhamad Wildan | Sabtu, 21 Oktober 2023 | 16:45 WIB
Asean dan GCC Gelar KTT Pertama, Ini yang Dibahas

Presiden Jokowi menghadiri sesi pembukaan KTT ASEAN-GCC (Gulf Cooperation Council) di Hotel Ritz Carlton, Riyadh, Jumat (20/10/2023). (Foto: BPMI Setpres/Host Foto KTT ASEAN-GCC)

 

RIYADH, DDTCNews - Asean dan Gulf Cooperation Council (GCC) menggelar konferensi tingkat tinggi (KTT) pertamanya di Riyadh, Arab Saudi.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Indonesia selaku Ketua Asean 2023 menyambut positif pertemuan bersejarah dan dimulainya hubungan antara kedua kawasan.

"Asean dan GCC adalah dua kekuatan besar yang akan terus tumbuh. PDB kita mencapai lebih dari US$5 triliun, populasi kita mencapai lebih dari 700 juta jiwa. Ini adalah modal besar bagi kita untuk memainkan peran strategis sebagai kekuatan positif di tengah kondisi dunia yang terbelah," ujar Jokowi, dikutip Sabtu (21/10/2023).

Berkaca pada potensi ekonomi tersebut, Jokowi mengatakan Asean dan GCC perlu meningkatkan kerja sama investasi dan perdagangan lewat pembangunan industri, pengakuan sertifikasi halal, dan pengembangan wisata halal.

Selanjutnya, Asean dan GCC perlu bersama-sama untuk menjaga keamanan rantai pasok pangan lewat kerja sama teknologi pertanian, teknologi pangan, dan penyelarasan standar komoditas pertanian. Ketahanan sektor energi juga perlu diperkuat lewat percepatan transisi energi.

Kemudian, Asean dan GCC juga perlu memberikan perlindungan terhadap pekerja migran. "Di tengah situasi global yang tidak menentu, izinkan saya menggarisbawahi komitmen Asean untuk meningkatkan perlindungan bagi para pekerja migran dan saya mohon dukungan negara-negara GCC," ujar Jokowi.

Terakhir, Jokowi kembali menegaskan bahwa tindak kekerasan harus dihentikan dan isu kemanusiaan harus menjadi diprioritaskan. Asean dan GCC harus bersama-sama mencegah agar kondisi di Gaza tidak makin memburuk dan tidak melupakan bahwa akar masalah dari konflik ini adalah pendudukan Palestina oleh Israel.

"Ini yang harus diselesaikan sesuai dengan parameter internasional yang telah disepakati. Di mana posisi ASEAN dan GCC harus jelas dan solid untuk mendukung solusi perdamaian yang adil dan langgeng di Palestina," ucap kata Jokowi. (sap)

Baca Juga:
Batasan Pengusaha Pungut PPN (PKP) Indonesia Tertinggi ke-2 di Asean
Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 18 Desember 2024 | 08:00 WIB STATISTIK KEBIJAKAN PAJAK

Batasan Pengusaha Pungut PPN (PKP) Indonesia Tertinggi ke-2 di Asean

Jumat, 22 November 2024 | 16:33 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Perbandingan Tarif PPN Indonesia dan Negara-Negara Asia di Luar Asean

Jumat, 22 November 2024 | 14:18 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Perbandingan Tarif PPN Indonesia dengan Negara Lain di Asean

Jumat, 18 Oktober 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Kinerja Penegakan Hukum Ditjen Pajak selama 1 Dekade Terakhir

BERITA PILIHAN
Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:30 WIB PSAK 201

Item-Item dalam Laporan Posisi Keuangan Berdasarkan PSAK 201

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dokumen yang Dilampirkan saat Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:37 WIB KURS PAJAK 25 DESEMBER 2024 - 31 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra