LAPORAN ASIAN DEVELOPMENT BANK

ADB Prediksi Ekonomi Indonesia Tumbuh 5 Persen pada 2023 dan 2024

Muhamad Wildan | Rabu, 20 September 2023 | 15:45 WIB
ADB Prediksi Ekonomi Indonesia Tumbuh 5 Persen pada 2023 dan 2024

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews - Asian Development Bank (ADB) memperkirakan perekonomian Indonesia tumbuh 5%, baik pada tahun ini maupun tahun depan.

Merujuk pada Asian Development Outlook (ADO) September 2023, ADB memperkirakan kinerja ekspor Indonesia bakal melambat pada tahun ini dan tahun depan. Namun, perlambatan tersebut bakal terkompensasi oleh pemulihan konsumsi rumah tangga.

"Peningkatan mobilitas dan daya beli seiring dengan melambatnya inflasi bakal mendorong pemulihan konsumsi. Namun, laju konsumsi akan sedikit terhambat oleh tingginya suku bunga acuan bank sentral," tulis ADB, dikutip pada Rabu (20/9/2023).

Baca Juga:
Isi Materi Keberatan Sama dengan MAP, Ini yang Bisa Dilakukan WP

Ekspor diekspektasikan akan terus melambat utamanya bila The Fed tetap mempertahankan suku bunga tinggi untuk jangka waktu yang lama. Jika ekonomi global melambat, permintaan dari China bakal terus menurun dan kian menekan kinerja ekspor Indonesia.

Walau ekspor menurun, ADB memperkirakan Indonesia bakal mampu menjaga neraca dagang dan neraca transaksi berjalan pada level surplus hingga tahun depan. Sebab, penurunan ekspor selalu diimbangi dengan penurunan impor.

"Perekonomian Indonesia memiliki ruang yang cukup untuk bertumbuh. Karena, perekonomian dalam negeri Indonesia yang sangat besar mampu meredam guncangan-guncangan eksternal," tulis ADB.

Baca Juga:
Alami Eror di Jenis Pekerjaan Saat Perbarui DUK, Ini Kata Kring Pajak

Meski optimistis perekonomian Indonesia tumbuh 5%, ADB memandang Indonesia masih perlu memperbaiki masalah-masalah struktural seihngga perekonomian mampu bertumbuh sebesar 6% per tahun sesuai dengan target pemerintah.

Tantangan yang perlu diselesaikan antara lain labor scarring dan learning loss akibat pandemi Covid-19, hambatan ekspor akibat regulasi antideforestasi dari negara mitra, serta kurangnya infrastruktur dan kerangka hukum yang diperlukan untuk mendukung tumbuh kembang dunia usaha.

Untuk itu, Indonesia perlu melanjutkan reformasi struktural dalam rangka meningkatkan investasi dan menciptakan lapangan kerja. Pendalaman sektor keuangan dan perbaikan iklim bisnis juga diperlukan guna mendukung upaya tersebut. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 27 Januari 2025 | 15:30 WIB PMK 118/2024

Isi Materi Keberatan Sama dengan MAP, Ini yang Bisa Dilakukan WP

Senin, 27 Januari 2025 | 14:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Trump Tarik AS dari Kesepakatan Pajak Global, Ini Kata Sri Mulyani

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Janji Segera Bebaskan Uang Tip dari Pajak Penghasilan

BERITA PILIHAN
Senin, 27 Januari 2025 | 15:30 WIB PMK 118/2024

Isi Materi Keberatan Sama dengan MAP, Ini yang Bisa Dilakukan WP

Senin, 27 Januari 2025 | 14:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Trump Tarik AS dari Kesepakatan Pajak Global, Ini Kata Sri Mulyani

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Janji Segera Bebaskan Uang Tip dari Pajak Penghasilan

Senin, 27 Januari 2025 | 13:30 WIB PMK 117/2024

Sri Mulyani Atur Ulang Ketentuan Penghapusan Piutang Pajak

Senin, 27 Januari 2025 | 13:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Kategorisasi Kuasa dan Wakil Wajib Pajak di Coretax DJP

Senin, 27 Januari 2025 | 11:30 WIB PERDAGANGAN BERJANGKA

Nilai Transaksi Perdagangan Berjangka Komoditi 2024 Naik 29,3 Persen

Senin, 27 Januari 2025 | 10:00 WIB PMK 119/2024

Pemerintah Perinci Objek Penelitian atas PKP Berisiko Rendah

Senin, 27 Januari 2025 | 09:00 WIB KEBIJAKAN FISKAL

Siap-Siap SBN Ritel Perdana 2025! Besok Dirilis ORI027T3 dan ORI027T6