KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

Ada Ketidaksesuaian Data dari WP, Kantor Pajak Terbitkan SP2DK

Redaksi DDTCNews | Senin, 23 September 2024 | 10:30 WIB
Ada Ketidaksesuaian Data dari WP, Kantor Pajak Terbitkan SP2DK

Ilustrasi.

JAMBI, DDTCNews - Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Jambi Telanaipura melakukan kunjungan kerja ke lokasi usaha salah satu wajib pajak di Kelurahan Suka Karya, Kota Jambi pada 27 Agustus 2024.

Account Representatives (AR) KPP Pratama Jambi Telanaipura Muhammad Nopbrima mengatakan kunjungan kerja ini dilakukan guna menindaklanjuti penerbitan surat permintaan penjelasan atas data dan/atau keterangan (SP2DK) kepada wajib pajak bersangkutan.

"Kami melakukan kunjungan langsung untuk meminta klarifikasi terkait data yang ada," katanya dikutip dari situs web Ditjen Pajak (DJP), Senin (23/9/2024).

Baca Juga:
WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selain menindaklanjut SP2DK, lanjut Nopbrima, petugas pajak juga akan memberikan edukasi pajak terhadap wajib pajak bersangkutan yang bergerak di bidang perdagangan eceran atas dasar balas jasa (fee) atau kontrak.

Terkait dengan SP2DK, dia menjelaskan kantor pajak meminta mengklarifikasi perihal data pajak yang diperoleh DJP lantaran adanya dugaan ketidaksesuaian dalam pemenuhan kewajiban perpajakan. Data yang diminta mencakup informasi dari sistem informasi DJP serta data pendukung lainnya.

Sementara itu, AR lainnya dari KPP Pratama Jambi Telanaipura Aldi memberikan edukasi kepada wajib pajak mengenai langkah-langkah menanggapi SP2DK dengan benar. Hal ini bertujuan agar wajib pajak dapat memberikan penjelasan yang sesuai dengan permintaan KPP.

Baca Juga:
Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

"SP2DK adalah upaya KPP untuk mendapatkan konfirmasi dari wajib pajak, bukan merupakan bentuk penagihan atau sanksi," ujarnya.

Merujuk pada SE-05/PJ/2022, kunjungan adalah kegiatan yang dilakukan oleh pegawai DJP yang ditugaskan untuk mendatangi tempat tinggal, tempat kedudukan, tempat kegiatan usaha dan/atau pekerjaan bebas wajib pajak, dan/atau tempat lain yang dianggap perlu dan memiliki kaitan dengan wajib pajak. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja