INDEF-FEB UNIVERSITAS BRAWIJAYA

5 Kabupaten/Kota Kuasai Separuh Ekonomi Jatim

Redaksi DDTCNews | Rabu, 06 Maret 2019 | 11:13 WIB
5 Kabupaten/Kota Kuasai Separuh Ekonomi Jatim

Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak dan Wakil Direktur INDEF Eko Listiyanto. (Foto: INDEF)

MALANG, DDTCNEWS – Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Brawijaya (UB) menjadi tuan rumah Institute for Development of Economcs and Finance (INDEF) School of Political Economy (ISPE) Angkatan 15 yang berlangsung pada 4-6 Maret 2019 di Kota Malang, Jawa Timur (Jatim).

Acara yang diselenggarakan di Ruangan Sidang Utama FEB UB tersebut mengangkat tema ‘Ekonomi Politik dan Peranan Pemerintah Daerah dalam Menghadapi Ekonomi Global dan Industri 4.0’. Sekitar 30 peserta terpilih hadir yang merupakan pengusaha, peneliti, dosen, mahasiswa dan umum dari berbagai kota di Indonesia.

Acara ISPE Angkatan 15 ini dibuka secara langsung oleh Wakil Rektor IV FEB UB Moch. Sasmito Djati. Dia menyampaikan pentingnya pemahaman mengenai ekonomi politik terutama dalam menghadapi perkembangan global dan industri 4.0.

Baca Juga:
Layanan Pajak Bisa Dimonitor Realtime, Coretax Pangkas Biaya Kepatuhan

Acara ini juga dihadiri oleh Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak untuk memberikan keynote speech. Dia menggarisbawahi peran penting pemerintah daerah dalam mendukung industri 4.0. Menurutnya, Pemprov Jatim terus melakukan pembenahan dan percepatan sesuai dengan tuntutan dan perkembangan zaman, salah satunya dengan mendorong pengembangan sektor ekonomi Jatim yang masih terpusat di beberapa daerah saja.

Menurutnya, terdapat lima kabupaten/kota menguasai setengah perekonomian Jatim. Padahal Jatim memiliki 38 kabupaten/kota. Lima daerah tersebut dikenal dengan ring satu. Untuk mengatasi ketimpangan tersebut, Pemprov Jatim akan terus menggenjot pembangunan yang lebih produktif diluar ring satu tersebut.

Selain itu, lanjut Emil, ke depannya kompetisi Jatim bukan lagi antarprovinsi, tapi harus dalam konteks global. Dia mencontohkan bahwa kawasan-kawasan industri yang ada di luar ring satu, seperti Kabupaten Nganjuk, harus mampu bersaing dengan Vietnam, Thailand, Filipina, maupun India.

Baca Juga:
Kolaborasi DJP dan PERTAPSI Sumatera Utara I, Beri Edukasi Coretax

“Kompetisi kita tidak lagi hanya antarprovinsi, Jatim harus meningkatkan daya saing, bukan hanya berkutat pada industri penolong, infrastruktur, pasar, dan lain sebagainya,” ujarnya seperti dilansir dari laman resmi INDEF, Selasa (5/3/2019).

Emil memandang Indonesia khususnya Jatim harus mampu menjadi pelopor utama dalam mengoptimalkan peluang dalam industri 4.0. Dia juga menambahkan pentingnya Millenial Job Center (MJC). Menurutnya, saat ini Indonesia masih kekurangan sumber daya manusia (SDM) dalam industri 4.0.

“Ahli SEO (search engine optimization), media adevertising, sekarang masih jarang. Disitulah pemerintah hadir untuk menjembatani masalah minimnya SDM dan besarnya permintaan tenaga kerja di Industri 4.0, MJC ini bisa jadi solusi,” tambahnya.

Baca Juga:
Keluarga Alumni FEB UNS Finalisasi Program Kerja 2025

Materi pertama disampaikan oleh Wakil Dekan I FEB UB Abdul Ghofar yang membahas tentang optimalisasi anggaran daerah dalam mendukung industri 4.0 dengan menyajikan data komparasi dari masa ke masa.

Menurutnya, masyarakat, industri perlu bekerja sama untuk menghadapi industri 4.0 yang ia yakini mampu menghasilkan efisiensi pada berbagai sektor. Salah satu implemenasi industri 4.0 adalah Smart Cities yang berhasil menekan biaya hingga US$19 miliar yang diperoleh dari 88 Smart Cities di dunia.

Sebagai penutup materi terakhir di hari pertama, Wakil Direktur INDEF Eko Listiyanto memberikan pelatihan menulis dan membagikan pengalamanya sebagai periset dan penulis artikel di berbagai media massa terkait makroekonomi.

Baca Juga:
Dukung Pelaksanaan Program, KAFEB UNS Bertekad Perkuat Database Alumni

ISPE sendiri telah dilaksanakan diberbagai kota di Indonesia (Jakarta, Makasar, Padang dan lainya) serta di kota-kota mancanegara seperti London, Tokyo, Austria, Rusia. Bahkan dalam waktu dekat akan melakukan pelatihanya di Amerika Serikat.

Dalam pelatihan tiga hari ini, INDEF mendatangkan sejumlah narasumber di antaranya Staf Khusus Presiden RI Bidang Ekonomi Ahmad Erani Yustika, Ekonom Senior INDEF Didik J Rachbini, Anggota Badan Supervisi Bank Indonesia M. Fadli Hasan, Peneliti INDEF Esther Sri Astuti, Dosen FEB UB Dias Satria, dan Dosen FEB UB Abdul Gohfar. (Amu)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 20 Desember 2024 | 10:00 WIB TAX CENTER UNIAS - KPP PRATAMA SIBOLGA

Layanan Pajak Bisa Dimonitor Realtime, Coretax Pangkas Biaya Kepatuhan

Minggu, 15 Desember 2024 | 18:45 WIB UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Keluarga Alumni FEB UNS Finalisasi Program Kerja 2025

Minggu, 15 Desember 2024 | 16:00 WIB UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Dukung Pelaksanaan Program, KAFEB UNS Bertekad Perkuat Database Alumni

BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 14:30 WIB KPP PRATAMA BENGKULU SATU

Mobil Rp200 Juta Disita KPP, Bakal Dilelang Kalau Utang Tak Dilunasi

Kamis, 26 Desember 2024 | 14:00 WIB KILAS BALIK 2024

Februari 2024: Wajib Pajak Bereaksi karena Potongan PPh 21 Lebih Besar

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

Jelang Coretax Diterapkan, PKP Bakal Perlu Bikin Sertel Baru

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:00 WIB PROVINSI JAWA TIMUR

Opsen Berlaku 2025, Pemprov Turunkan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan

Kamis, 26 Desember 2024 | 12:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

PKP Risiko Rendah Diterbitkan SKPKB, Kena Sanksi Kenaikan atau Bunga?

Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?