Akses DDTC News lebih mudah karena semua informasi pajak sekarang ada dalam genggaman Anda.
Akses DDTC News lebih mudah karena semua informasi pajak sekarang ada dalam genggaman Anda.
With less than a month to go before the European Union enacts new consumer privacy laws for its citizens, companies around the world are updating their terms of service agreements to comply.
The European Union’s General Data Protection Regulation (G.D.P.R.) goes into effect on May 25 and is meant to ensure a common set of data rights in the European Union. It requires organizations to notify users as soon as possible of high-risk data breaches that could personally affect them.
Penyanyi dan selebriti Inggris Ed Sheeran. (Foto: Youtube TheEllenShow)
LONDON, DDTCNews - Penyanyi Ed Sheeran menjadi satu-satunya musisi yang menembus daftar 50 orang yang membayar pajak paling tinggi di Inggris untuk tahun anggaran 2019/2020.
Laporan The Sunday Times Tax List 2021 menempatkan Ed Sheeran pada peringkat 32. Pelantun lagu 'Shape of You' itu membuat senang otoritas pajak Inggris karena telah membayar pajak sebesar £28,2 juta atau setara Rp540 miliar.
"Pada Desember 2020 Ed Sheeran sudah memperoleh pendapatan total sebesar £70 juta dari berbagai perusahaan pada tahun lalu," tulis laporan The Sunday Times Tax List 2021 seperti dikutip Selasa (2/2/2021).
Ed Sheeran membayar kewajiban pajak kepada HMRC melalui 3 saluran, yaitu perusahaan Ed Sheeran Ltd, pajak atas dividen dan PPh orang pribadi. Pada pos Ed Sheeran Ltd, perusahaan yang menangani penjualan karya musiknya telah membayar tagihan PPh badan £7 juta.
Selanjutnya, untuk pendapatan dari dividen sebesar £10 juta, maka Ed Sheeran dikenakan pajak sebesar £3,8 juta. Terakhir adalah tambahan tagihan PPh orang pribadi sebesar £17,4 juta atas pendapatan dari konser tur sebesar £37 juta.
"Pajak yang Ed bayar mampu menutupi gaji tahunan untuk 1.000 guru baru yang memenuhi syarat mengajar," ungkap laporan tersebut.
Ed Sheeran tidak sendirian sebagai seniman dalam daftar pembayar pajak paling tinggi di Negeri Ratu Elizabeth. Dia ditemani oleh novelis JK Rowling yang berada di peringkat 23 daftar tersebut. Penulis novel Harry Potter itu tercatat memiliki kewajiban membayar pajak sebesar £34,8 juta.
Seperti dilansir metro.co.uk, pandemi Covid-19 membuat penghasilan JK Rowling tergerus hingga £13,8 juta. Penurunan penghasilan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor.
Pertama, tanam hiburan dengan tema Harry Potter tidak menyumbang pundi-pundi poundsterling karena tutup selama pandemi Covid-19. Selain itu, rilis film terkait Harry Potter mengalami penundaan pada tahun lalu sehingga belum ada keuntungan yang mengalir ke kantong JK Rowling.
Kemudian pertunjukan teater drama di West End Florida dan Broadway New York juga urung terselenggara akibat krisis kesehatan Covid-19 di Negeri Paman Sam. (Bsi)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
wahh semoga sukses selalu ed sheeran!