PAJAK LAYANAN DIGITAL

Hanya Boleh Ada Satu Perwakilan PMSE Pemungut PPN

Muhamad Wildan | Minggu, 05 Juli 2020 | 13:01 WIB
Hanya Boleh Ada Satu Perwakilan PMSE Pemungut PPN

Ilustrasi. (DDTCNews)

JAKARTA, DDTCNews - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) menegaskan hanya boleh terdapat satu pemungut pajak pertambahan nilai (PPN) perdagangan melalui sistem elektronik (PMSE) atas setiap pelaku usaha PMSE yang diwajibkan memungut PPN PMSE.

Kepala Subdirektorat Humas DJP Ani Natalia mengatakan pelaku usaha PMSE, terutama penyelenggara PMSE (PPMSE) luar negeri boleh saja menunjuk lebih dari satu perwakilan sebagaimana diatur pada Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No. 50/2020.

Meski demikian, yang memungut PPN tetaplah hanya satu dan tidak boleh lebih. "Mengenai perwakilan PPMSE luar negeri yang di Indonesia, kalau mau banyak ya tidak masalah, tapi kalau pemungut maka satu perwakilan saja yang boleh," kata Ani, Jumat (3/7/2020)

Baca Juga:
Langganan Platform Streaming Musik, Kena PPN atau Pajak Hiburan?

Pada UU No. 2/2020, tertulis pedagang, penyedia jasa, dan/atau PPMSE luar negeri dapat menunjuk perwakilan yang berkedudukan di Indonesia untuk memungut, menyetorkan, dan melaporkan PPN terutang. Tata cara penunjukan ini akan diatur peraturan menteri keuangan (PMK) tersendiri.

Di sisi lain, dalam Permendag No. 50/2020, Kementerian Perdagangan (Kemendag) mewajibkan PPMSE menunjuk perwakilan di Indonesia yang sudah melakukan transaksi dengan 1000 konsumen atau melakukan pengiriman paket pada sebanyak 1000 paket dalam setahun.

Kepala Subdirektorat E-Commerce Kemendag Agus Purwanto menjelaskan fungsi penunjukan perwakilan tidak sepenuhnya terkait dengan perpajakan dan lebih terkait dengan fungsi Kemendag yakni untuk menjamin perlindungan konsumen.

Baca Juga:
Resmi Terapkan PPN PMSE, Filipina Incar Setoran Pajak Rp28,48 Triliun

"Memang ketentuan konsumen ini dalam rangka meyakinkan kita bahwa pelaku itu melakukan transaksi sesuai dengan ketentuan yang ada. Jadi filosofinya ini lebih banyak untuk backup dari perlindungan konsumen," ujar Agus, Jumat (3/7/2020).

Perwakilan, atau yang disebut kantor perwakilan perusahaan perdagangan asing (KP3A) bidang PMSE, adalah kantor yang dipimpin oleh satu orang atau lebih warga negara Indonesia (WNI) atau warga negara asing (WNA) yang ditunjuk oleh PPMSE luar negeri sebagai perwakilan di Indonesia.

Dalam ketentuan perdagangan, satu KP3A bidang PMSE hanya boleh mewakili satu PPMSE luar negeri. KP3A bidang PMSE yang ditunjuk untuk mewakili satu PPMSE luar negeri tersebut diperbolehkan membuka kantor cabang atas persetujuan PPMSE luar negeri yang diwakili. (Bsi)


Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

06 Juli 2020 | 17:11 WIB

perlu adanya kepastian hukum dalam hal kewajiban perpajakan terutama bagi PMSE yang telah memiliki kantor cabang. apakah DJP perlu mengevaluasi kembali kewajiban pajak bagi Representative office yang sudah ada di Indonesia ? atau perlu membangun basis baru dengan menambah kantor perwakilan tambahan ?

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 18 Oktober 2024 | 15:30 WIB SERBA-SERBI PAJAK

Langganan Platform Streaming Musik, Kena PPN atau Pajak Hiburan?

Senin, 07 Oktober 2024 | 17:00 WIB PENERIMAAN PAJAK

Hingga September, Setoran Pajak Sektor Digital Tembus Rp28,91 Triliun

Selasa, 01 Oktober 2024 | 17:17 WIB LOMBA MENULIS DDTCNEWS 2024

DigiTax 4.0 sebagai Lompatan Besar dalam Sistem Perpajakan

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN