BELGIA

Waduh, AS Sisir Produk-Produk Eropa untuk Dikenai Bea Masuk Tambahan

Redaksi DDTCNews | Jumat, 26 Juni 2020 | 11:17 WIB
Waduh, AS Sisir Produk-Produk Eropa untuk Dikenai Bea Masuk Tambahan

Ilustrasi. (DDTCNews)

BRUSSELS, DDTCNews—Amerika Serikat (AS) kembali bermanuver dengan rencana bea masuk tambahan untuk produk asal Eropa. Rencana tersebut membuat hubungan dagang kedua pihak semakin memanas.

Juru Bicara Komisi Uni Eropa mengatakan rencana AS menerapkan bea masuk tambahan untuk komoditas dari Eropa akan berdampak besar bagi pelaku usaha. Rencana kebijakan tersebut juga akan merusak hubungan perdagangan di kedua belah pihak.

"Rencana tarif yang menargetkan untuk produk baru asal Eropa ini berpotensi merusak rantai pasok karena adanya biaya tambahan dengan pengenaan bea masuk baru," katanya dikutip Jumat (26/6/2020).

Baca Juga:
Retaliasi Kanada, Produk Asal AS Bakal Dikenai Bea Masuk 25 Persen

Uni Eropa mencatat rencana bea masuk baru yang diusulkan pemerintah AS pada awal pekan ini bernilai US$3,1 miliar atau setara Rp44 triliun. Ke depan, bea masuk tersebut tampaknya akan membesar mengingat AS masih berupaya menerapkan tarif bea masuk baru untuk komoditas ekspor Eropa secara luas.

Produk Eropa seperti bir Inggris, minyak zaitun Spanyol dan truk asal Jerman jadi sasaran tembak baru pemerintahan Donald Trump untuk dikenakan bea masuk tambahan. Sebelumnya, produk pertanian dan peternakan asal Eropa sudah dikenakan bea masuk tambahan sesuai dengan keputusan WTO tahun lalu.

"Tindakan AS akan memberikan ketidakpastian bagi perusahaan Eropa dan menyebabkan kerusakan hubungan ekonomi yang tidak perlu untuk perdagangan lintas Atlantik," terang Jubir Uni Eropa dilansir export.org.uk.

Baca Juga:
Begini Strategi Pemkot Optimalkan Pajak Reklame pada Tahun Ini

Rencana bea masuk tambahan tersebut membuat hubungan Uni Eropa dan AS makin tegang bukan tanpa alasan. Sebelumnya, kedua belah pihak sudah bersitegang dalam pembahasan kerangka kerja pajak digital dan membuat AS memutuskan untuk mundur.

Meski begitu, Uni Eropa bersikeras melanjutkan pembahasan dan merampungkan konsensus pajak digital akhir tahun ini. Menurut mereka rakasasa teknologi dari AS menghasilkan profit dari pasar Eropa, tetapi minim kontribusi pajak kepada keuangan publik. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Minggu, 02 Februari 2025 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

DJP Terbitkan Buku Manual Coretax terkait Modul Pembayaran

Minggu, 02 Februari 2025 | 12:00 WIB CORETAX DJP

PIC Kini Bisa Delegasikan Role Akses Pemindahbukuan di Coretax DJP

Minggu, 02 Februari 2025 | 10:30 WIB PMK 116/2024

Organisasi dan Tata Kerja Setkomwasjak, Unduh Peraturannya di Sini

BERITA PILIHAN
Minggu, 02 Februari 2025 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

DJP Terbitkan Buku Manual Coretax terkait Modul Pembayaran

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:15 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Lima Hal yang Membuat Suket PP 55 Dicabut Kantor Pajak

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:00 WIB KOTA BANTUL

Banyak Penambang Tak Terdaftar, Setoran Pajak MBLB Hanya Rp20,9 Juta

Minggu, 02 Februari 2025 | 12:00 WIB CORETAX DJP

PIC Kini Bisa Delegasikan Role Akses Pemindahbukuan di Coretax DJP

Minggu, 02 Februari 2025 | 11:30 WIB KOTA MEDAN

Wah! Medan Bisa Kumpulkan Rp784,16 Miliar dari Opsen Pajak

Minggu, 02 Februari 2025 | 10:30 WIB PMK 116/2024

Organisasi dan Tata Kerja Setkomwasjak, Unduh Peraturannya di Sini

Minggu, 02 Februari 2025 | 10:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

NPWP OP Baru Terdaftar di 2025, Lapor SPT-nya Nanti 2026 Pakai Coretax

Minggu, 02 Februari 2025 | 09:35 WIB KOTA BATAM

Begini Strategi Pemkot Optimalkan Pajak Reklame pada Tahun Ini

Minggu, 02 Februari 2025 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Siapa Saja Sih, yang Bisa Ditunjuk Jadi PIC di Coretax? Ini Jawabnya