AMERIKA SERIKAT

USTR Bujuk Pemerintah Kanada Batalkan Rencana Pengenaan Pajak Digital

Muhamad Wildan | Kamis, 05 Oktober 2023 | 12:30 WIB
USTR Bujuk Pemerintah Kanada Batalkan Rencana Pengenaan Pajak Digital

Ilustrasi.

WASHINGTON D.C., DDTCNews - Office of US Trade Representative (USTR) kembali meminta pemerintah Kanada untuk membatalkan rencana pengenaan pajak digital atau digital services tax (DST).

US Deputy Trade Representative Jayme White mengatakan pengenaan pajak digital secara unilateral berpotensi merusak hubungan dan kerja sama perdagangan antara AS dan Kanada yang sudah terjalin selama ini.

"Oleh karena itu, kami mendorong pemerintah Kanada untuk memperkuat komitmen atas penerapan solusi 2 pilar yang telah disepakati," katanya saat bertemu perwakilan pemerintah Kanada, dikutip pada Kamis (5/10/2023).

Baca Juga:
Sri Mulyani Targetkan Aturan Insentif Fiskal 2025 Rampung Bulan Ini

Para anggota DPR AS dari Partai Republik dan Partai Demokrat bahkan telah meminta kepada USTR dan Kementerian Keuangan AS untuk menerapkan retaliasi apabila Kanada benar-benar menerapkan DST secara unilateral.

"Kami mendesak pemerintah AS untuk menyatakan bahwa DST oleh Kanada bersifat diskriminatif dan akan menimbulkan konsekuensi yang signifikan jika benar-benar diterapkan," tulis anggota DPR AS Bill Pascrell bersama 40 anggota DPR AS lainnya.

Pascrell dan anggota DPR AS lainnya menambahkan pemerintah AS perlu mengevaluasi kerja sama perdagangan antara kedua negara jika pemerintah Kanada benar-benar menerapkan DST pada tahun depan.

Baca Juga:
Beban Pajak Minimum Global Bisa Ditekan dengan SBIE, Apa Itu?

Sebagai informasi, Kanada akan menerapkan DST dengan tarif 3% mulai 1 Januari 2024. Kebijakan ini diambil guna merespons tertundanya penerapan Pilar 1: Unified Approach dan klausul moratorium pengenaan DST yang termuat dalam outcome statement Inclusive Framework pada 11 Juli 2023.

"Kemarin, banyak negara yang sepakat untuk memperpanjang moratorium pemungutan DST hingga 31 Desember 2024 meski tidak ada tenggat waktu yang jelas terkait tanggal mulai berlakunya MLC Pilar 1. Hal ini merugikan Kanada," kata Menteri Keuangan Kanada Chrystia Freeland pada Juli 2023.

Freeland menjelaskan pemerintah Kanada mendukung tercapainya kesepakatan dan implementasi atas MLC Pilar 1. Meski begitu, pemerintah tidak bisa memberikan dukungan penuh jika tidak ada target implementasi Pilar 1 yang jelas dan mengikat. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 24 Januari 2025 | 19:15 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Sri Mulyani Targetkan Aturan Insentif Fiskal 2025 Rampung Bulan Ini

Jumat, 24 Januari 2025 | 19:00 WIB PMK 136/2024

Beban Pajak Minimum Global Bisa Ditekan dengan SBIE, Apa Itu?

Jumat, 24 Januari 2025 | 18:30 WIB RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa Pajak atas Biaya Overhead dari Luar Negeri

Jumat, 24 Januari 2025 | 18:10 WIB DDTC ACADEMY - INTENSIVE COURSE

Dibuka! Batch Terbaru Pelatihan Intensif Transfer Pricing DDTC Academy

BERITA PILIHAN
Jumat, 24 Januari 2025 | 19:15 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Sri Mulyani Targetkan Aturan Insentif Fiskal 2025 Rampung Bulan Ini

Jumat, 24 Januari 2025 | 19:00 WIB PMK 136/2024

Beban Pajak Minimum Global Bisa Ditekan dengan SBIE, Apa Itu?

Jumat, 24 Januari 2025 | 18:30 WIB RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa Pajak atas Biaya Overhead dari Luar Negeri

Jumat, 24 Januari 2025 | 18:10 WIB DDTC ACADEMY - INTENSIVE COURSE

Dibuka! Batch Terbaru Pelatihan Intensif Transfer Pricing DDTC Academy

Jumat, 24 Januari 2025 | 18:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Masyarakat Nonpeserta BPJS Bisa Ikut Pemeriksaan Kesehatan Gratis

Jumat, 24 Januari 2025 | 17:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Sri Mulyani: Pajak Minimum Global Bikin Iklim Investasi Lebih Sehat

Jumat, 24 Januari 2025 | 15:30 WIB PROFIL PERPAJAKAN KONGO

Seputar Aturan Perpajakan Kongo, PPN-nya Pakai Skema Multi-Tarif

Jumat, 24 Januari 2025 | 14:30 WIB AMERIKA SERIKAT

Hadiri Acara WEF, Trump Tawarkan Tarif Pajak 15 Persen untuk Investor