UNI EMIRAT ARAB

Uni Emirat Arab Sediakan Fasilitas Restitusi PPN Operasional Masjid

Muhamad Wildan | Senin, 31 Oktober 2022 | 18:30 WIB
Uni Emirat Arab Sediakan Fasilitas Restitusi PPN Operasional Masjid

Ilustrasi. Umat Islam melintas di depan Masjid Nabawi, Kota Madinah, Arab Saudi, Sabtu (22/10/2022). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/aww.

ABU DHABI, DDTCNews - Otoritas pajak Uni Emirat Arab, Federal Tax Authority (FTA) memberikan fasilitas restitusi atas PPN yang terkait dengan aktivitas pembangunan, pemeliharaan, penyelenggaraan masjid.

Dirjen FTA Khalid Ali Al-Bustani mengatakan permohonan restitusi atas pajak masukan terkait dengan pembangunan, pemeliharaan, dan penyelenggaraan masjid sudah bisa diajukan oleh pihak yang berhak kepada FTA mulai 1 November 2022.

"FTA berkomitmen untuk menyediakan prosedur, standar, dan proses yang jelas bagi wajib pajak. Oleh karena itu, kami merancang mekanisme pengembalian PPN atas pembangunan, pemeliharaan, dan penyelenggaraan masjid," katanya, dikutip pada Senin (31/10/2022).

Baca Juga:
PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Seperti dilansir zawya.com, restitusi atas pajak masukan terkait dengan pembangunan, pemeliharaan, dan penyelenggaraan masjid sudah bisa diajukan melalui portal e-Service yang dikembangkan oleh FTA mulai 1 November 2022.

Untuk memperoleh restitusi atas PPN pembangunan masjid, pihak donor harus telah membayar PPN untuk atas barang dan jasa yang terkait langsung dengan pembangunan masjid dan pembangunannya harus mendapatkan persetujuan dari pejabat yang berwenang.

Pihak donor juga harus memiliki sertifikat atas dimulainya operasional masjid agar bisa mendapatkan restitusi atas PPN yang dibayar selama proses pembangunan masjid.

Baca Juga:
WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Terkait dengan restitusi atas PPN yang timbul atas penyelenggaraan dan perawatan masjid, pengurus masjid dapat mengajukan restitusi sepanjang masjid yang bersangkutan telah didaftarkan oleh pejabat yang berwenang.

Untuk mengajukan restitusi, terdapat beberapa dokumen yang harus dilampirkan antara lain salinan izin penyelenggaraan masjid, KTP atau paspor, rekening bank, daftar pengeluaran operasional masjid, dan salinan 5 faktur pajak dengan nilai pajak masukan tertinggi. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN