AMERIKA SERIKAT

Tingkatkan Kinerja Investigasi Pajak, IRS Butuh 2.500 Pegawai Baru

Muhamad Wildan | Senin, 21 Maret 2022 | 19:30 WIB
Tingkatkan Kinerja Investigasi Pajak, IRS Butuh 2.500 Pegawai Baru

Ilustrasi.

WASHINGTON D.C., DDTCNews - Unit Investigasi Internal Revenue Service (IRS) meminta tambahan anggaran kepada Kongres AS guna meningkatkan kapasitas otoritas dalam melakukan pemeriksaan dan penegakan hukum.

Hingga saat ini, jumlah SDM Unit Investigasi IRS terus menurun, tetapi tanggung jawabnya terus bertambah. Baru-baru ini, IRS juga dipercaya untuk melakukan investigasi atas aliran dana gelap oleh orang-orang kaya Rusia.

"Untuk menjalankan fungsi investigasi secara optimal, Unit Investigasi harus merekrut setidaknya 2.500 karyawan baru untuk 5 tahun ke depan," tulis Unit Investigasi IRS dalam laporannya, Senin (21/3/2022).

Baca Juga:
Catat! Pengkreditan Pajak Masukan yang Ditagih dengan SKP Tak Berubah

Bila dibandingkan dengan 2010, jumlah pegawai di Unit Investigasi IRS mengalami penurunan 25%. Pada 2021, jumlah pegawai hanya tercatat 2.935 orang, jauh lebih dibandingkan dengan 2010 yang mencapai 4.017 orang.

IRS optimistis otoritas pajak jumlah rekomendasi penuntutan tindak pidana pajak dapat ditingkatkan hingga menjadi 1.600 rekomendasi per tahun apabila penambahan sebanyak 2.500 karyawan dapat direalisasikan.

Bila target tersebut tercapai, praktik pengelakan pajak melalui berbagai bentuk fraud dan pencucian uang dapat dicegah. Dengan demikian, kepatuhan sukarela diharapkan meningkat.

Baca Juga:
Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

"Dengan tambahan sumber daya, Unit Investigasi IRS bisa melakukan lebih banyak hal dalam melakukan penindakan atas tindak pidana dan aliran dana gelap," tulis IRS.

Untuk diketahui, IRS dilibatkan dalam satuan tugas yang ditugasi untuk melacak aliran dana gelap orang-orang superkaya Rusia yang ditengarai terafiliasi dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Satuan tugas yang dimaksud bernama KleptoCapture.

Selain IRS, instansi yang terlibat dalam KleptoCapture antara lain FBI, US Marshals Service, US Postal Service, US Immigration and Customs Enforcement, dan US Secret Service. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

BERITA PILIHAN
Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:30 WIB PSAK 201

Item-Item dalam Laporan Posisi Keuangan Berdasarkan PSAK 201

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dokumen yang Dilampirkan saat Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:37 WIB KURS PAJAK 25 DESEMBER 2024 - 31 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra