Akses DDTC News lebih mudah karena semua informasi pajak sekarang ada dalam genggaman Anda.
Akses DDTC News lebih mudah karena semua informasi pajak sekarang ada dalam genggaman Anda.
With less than a month to go before the European Union enacts new consumer privacy laws for its citizens, companies around the world are updating their terms of service agreements to comply.
The European Union’s General Data Protection Regulation (G.D.P.R.) goes into effect on May 25 and is meant to ensure a common set of data rights in the European Union. It requires organizations to notify users as soon as possible of high-risk data breaches that could personally affect them.
KALIMAT ini menguap di udara Amerika Serikat, hampir 200 tahun silam, setelah diucapkan seorang hakim agung terkenal bernama John Marshall, saat kasus McCulloch vs Negara Bagian Maryland masih dalam proses di pengadilan. Ketika itu, Marshall terang-terangan memihak McCulloch.
Secara universal, kalimat itu berarti bahwa kekuasaan pemerintah dalam memungut pajak adalah senjata yang mengerikan yang harus dikekang. Sebab, kekuasaan memajaki itu bukan saja dapat digunakan untuk tujuan meningkatkan pendapatan, tetapi untuk tujuan tertentu yang punya risiko merusak keadaan.
John Marshall lahir di Virginia, AS, 24 September 1755. Dia menghabiskan masa kecilnya dengan membaca buku sejarah dan puisi. Besarnya semangat belajar yang dimiliki Marshall berhasil mengantarkannya sebagai Kepala Pengadilan AS dengan masa jabatan terlama, 30 tahun.
Selain dalam kasus McCulloch di mana ia menyatakan negara bagian tidak dapat memajaki institusi federal, Marshall juga menciptakan banyak inisiatif yang sangat berguna bagi jagat peradilan AS. Hingga kini namanya masih dikenang. Patungnya pun masih tegak berdiri di Gedung Mahkamah Agung AS. (Bsi)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.