KANADA

Tepati Janji Kampanye, PM Kanada Usul Naikkan Pajak Bank dan Asuransi

Muhamad Wildan | Sabtu, 09 April 2022 | 15:00 WIB
Tepati Janji Kampanye, PM Kanada Usul Naikkan Pajak Bank dan Asuransi

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau berjabat tangan dengan Sophie White menyusul berjalannya upacara di William Lake First Nation, Rabu (30/3/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Jennifer Gauthier/HP/djo

OTTAWA, DDTCNews - Sesuai dengan janji kampanyenya, Kanada di bawah pemerintahan Perdana Menteri Justin Trudeau berencana untuk mengenakan pajak lebih besar terhadap sektor perbankan dan asuransi.

Dalam dokumen rancangan anggaran dari pemerintah, sektor perbankan dan asuransi menikmati laba yang besar di tengah pandemi dan mengalami pemulihan lebih pesat dibandingkan dengan sektor-sektor lainnya.

"Oleh karena itu, pemerintah mengusulkan 2 kebijakan agar sektor keuangan turut serta membantu pemulihan ekonomi Kanada," tulis pemerintah Kanada dalam dokumen rancangan anggaran, dikutip Sabtu (9/4/2022).

Baca Juga:
Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Pertama, pemerintah Kanada mengusulkan pengenaan pajak sebesar 15% atas setiap laba di atas CA$1 miliar atau Rp11,4 triliun.

Pajak ini diusulkan hanya dikenakan sekali waktu atas laba tahun pajak 2021 saja. Pajak tambahan dengan tarif 15% tersebut diekspektasikan menghasilkan tambahan penerimaan pajak hingga CA$4 miliar.

Kedua, Kanada mengusulkan peningkatan tarif pajak bagi sektor perbankan dan asuransi dari yang saat ini sebesar 15% menjadi sebesar 16,5% khusus atas laba di atas threshold CA$100 juta.

Baca Juga:
Negara Tetangga Ini Bakal Bebaskan Hutan Mangrove dari Pajak

Peningkatan tarif pajak ini diperkirakan akan menghasilkan tambahan penerimaan pajak senilai US$6 miliar untuk 5 tahun ke depan.

Usulan kebijakan pajak dari pemerintah ini mendapatkan penolakan dari sektor perbankan. Langkah ini dipandang sebagai hukuman atas sektor yang mampu mendapatkan laba di tengah pandemi.

"Kebijakan ini memberikan sinyal yang keliru kepada para investor global," ujar CEO Scotiabank Brian Porter seperti dilansir cbc.ca. (sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:30 WIB THAILAND

Negara Tetangga Ini Bakal Bebaskan Hutan Mangrove dari Pajak

Selasa, 24 Desember 2024 | 19:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Sempat Menolak, PDIP Kini Berbalik Dukung PPN 12 Persen

Selasa, 24 Desember 2024 | 12:50 WIB STATISTIK TARIF PAJAK

Beban Pajak Perseroan dengan Pemegang Saham Orang Pribadi di Indonesia

BERITA PILIHAN
Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:30 WIB PSAK 201

Item-Item dalam Laporan Posisi Keuangan Berdasarkan PSAK 201

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dokumen yang Dilampirkan saat Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:37 WIB KURS PAJAK 25 DESEMBER 2024 - 31 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra