Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau berjabat tangan dengan Sophie White menyusul berjalannya upacara di William Lake First Nation, Rabu (30/3/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Jennifer Gauthier/HP/djo
OTTAWA, DDTCNews - Sesuai dengan janji kampanyenya, Kanada di bawah pemerintahan Perdana Menteri Justin Trudeau berencana untuk mengenakan pajak lebih besar terhadap sektor perbankan dan asuransi.
Dalam dokumen rancangan anggaran dari pemerintah, sektor perbankan dan asuransi menikmati laba yang besar di tengah pandemi dan mengalami pemulihan lebih pesat dibandingkan dengan sektor-sektor lainnya.
"Oleh karena itu, pemerintah mengusulkan 2 kebijakan agar sektor keuangan turut serta membantu pemulihan ekonomi Kanada," tulis pemerintah Kanada dalam dokumen rancangan anggaran, dikutip Sabtu (9/4/2022).
Pertama, pemerintah Kanada mengusulkan pengenaan pajak sebesar 15% atas setiap laba di atas CA$1 miliar atau Rp11,4 triliun.
Pajak ini diusulkan hanya dikenakan sekali waktu atas laba tahun pajak 2021 saja. Pajak tambahan dengan tarif 15% tersebut diekspektasikan menghasilkan tambahan penerimaan pajak hingga CA$4 miliar.
Kedua, Kanada mengusulkan peningkatan tarif pajak bagi sektor perbankan dan asuransi dari yang saat ini sebesar 15% menjadi sebesar 16,5% khusus atas laba di atas threshold CA$100 juta.
Peningkatan tarif pajak ini diperkirakan akan menghasilkan tambahan penerimaan pajak senilai US$6 miliar untuk 5 tahun ke depan.
Usulan kebijakan pajak dari pemerintah ini mendapatkan penolakan dari sektor perbankan. Langkah ini dipandang sebagai hukuman atas sektor yang mampu mendapatkan laba di tengah pandemi.
"Kebijakan ini memberikan sinyal yang keliru kepada para investor global," ujar CEO Scotiabank Brian Porter seperti dilansir cbc.ca. (sap)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.