CHINA

Tebar Insentif Pajak Demi Memerangi Wabah Virus Corona, Kok Bisa?

Dian Kurniati | Kamis, 06 Februari 2020 | 09:46 WIB
Tebar Insentif Pajak Demi Memerangi Wabah Virus Corona, Kok Bisa?

Ilustrasi.

BEIJING, DDTCNews—Pemerintah China meluncurkan sejumlah insentif dalam memerangi wabah virus Corona yang terjadi sejak akhir Desember 2019

Kebijakan tersebut di antaranya seperti keringanan pajak dan pinjaman berbunga rendah untuk perusahaan yang bersedia memproduksi berbagai barang yang dibutuhkan dalam memerangi wabah virus Corona.

Seiring dengan meningkatnya jumlah pasien Corona di China hingga 24.000 orang, persediaan medis mulai mengalami kelangkaan di sejumlah rumah sakit khususnya yang berlokasi di Wuhan.

Baca Juga:
Negara Tetangga Ini Bakal Bebaskan Hutan Mangrove dari Pajak

Salah seorang anggota Dewan Negara yang menggelar rapat bersama Perdana Menteri China Li Keqiang juga mengatakan pemerintah mengeluarkan insentif fiskal lainnya untuk menjamin pasokan makanan dan kebutuhan sehari-hari lainnya.

"Pemasok peralatan medis untuk pencegahan dan pengendalian virus dapat menikmati pengurangan pajak jika membeli peralatan medis untuk kepentingan peningkatan produksi," bunyi hasil rapat tersebut, dikutip Kamis (6/2/2020).

Beberapa kementerian di China juga sudah lebih dulu memberikan bantuan fiskal. Misal, Kementerian Keuangan mengalokasikan 5,4 miliar yuan untuk membantu pemerintah daerah dalam menghadapi wabah Corona.

Baca Juga:
Otoritas Ini Usulkan Perubahan Aturan Pencegahan WP ke Luar Negeri

Pemerintah China juga memberikan fasilitas pembebasan PPN untuk beberapa layanan yang dibutuhkan masyarakat, seperti truk pengangkut bahan kebutuhan dasar, transportasi umum, dan kurir pos.

Pemerintah China juga membebaskan biaya pendaftaran untuk setiap pengembangan obat maupun vaksin virus corona, termasuk penelitiannya.

Maskapai penerbangan juga tidak perlu membayar Dana Pengembangan Penerbangan Sipil untuk sementara waktu ini demi mengurangi kerugian karena kegiatan operasional terhenti.

Baca Juga:
Veteran dan Pensiunan Dapat Insentif, Setoran PBB Tetap Capai Target

Dilansir dari Cgtn.com, lebih dari 90.000 penerbangan dibatalkan sejak 10 Januari hingga 3 Februari karena wabah Corona. Padahal, periode itu adalah waktu tersibuk untuk maskapai, di mana orang-orang mudik dalam rangka tahun baru China.

Hingga 5 Februari, tercatat 24.545 kasus virus corona baru telah dikonfirmasi, dengan 492 kasus kematian di seluruh China dan luar negeri. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 14:30 WIB KPP PRATAMA BENGKULU SATU

Mobil Rp200 Juta Disita KPP, Bakal Dilelang Kalau Utang Tak Dilunasi

Kamis, 26 Desember 2024 | 14:00 WIB KILAS BALIK 2024

Februari 2024: Wajib Pajak Bereaksi karena Potongan PPh 21 Lebih Besar

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

Jelang Coretax Diterapkan, PKP Bakal Perlu Bikin Sertel Baru

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:00 WIB PROVINSI JAWA TIMUR

Opsen Berlaku 2025, Pemprov Turunkan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan

Kamis, 26 Desember 2024 | 12:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

PKP Risiko Rendah Diterbitkan SKPKB, Kena Sanksi Kenaikan atau Bunga?

Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?