RUSIA

Tarif Pajak Orang Pribadi Naik, Otoritas Tingkatkan Pengawasan

Redaksi DDTCNews | Kamis, 07 Januari 2021 | 17:45 WIB
Tarif Pajak Orang Pribadi Naik, Otoritas Tingkatkan Pengawasan

Ilustrasi. (DDTCNews)

MOSCOW, DDTCNews – Pemerintah Rusia akan meningkatkan pengawasan terhadap wajib pajak pada kuartal I/2021 ini seiring dengan ditetapkannya kenaikan tarif pajak penghasilan orang pribadi pada tahun ini.

Pemerintah resmi menaikkan tarif pajak penghasilan (PPh) orang pribadi dari 13% menjadi 15% per 1 Januari 2021. Kenaikan tarif pajak ini berlaku untuk setiap wajib pajak yang mengantongi pendapatan lebih dari 5 juta rubel per tahun atau setara dengan Rp943,3 juta.

"Tidak semua pendapatan akan dikenakan tarif pajak yang lebih tinggi, tapi hanya bagi yang lebih dari 5 juta rubel per tahun," tulis keterangan pemerintah, dikutip Kamis (7/1/2021).

Baca Juga:
Trump Tarik AS dari Kesepakatan Pajak Global, Ini Kata Sri Mulyani

Pemerintah menyatakan penerimaan dari kenaikan pajak akan digunakan untuk belanja kesehatan anak-anak yang menderita penyakit parah, termasuk penyakit langka. Untuk itu, tambahan setoran pajak dari PPh orang pribadi dibutuhkan.

Tahun ini, tambahan penerimaan sebagai imbas dari kenaikan pajak diproyeksikan mencapai 60 miliar rubel. Jumlahnya akan terus meningkat menjadi 64 miliar rubel pada tahun fiskal 2022 dan 68,5 miliar rubel pada 2023.

Tarif PPh 15% juga berlaku untuk individu yang menerima dividen dari entitas usaha asing dan wajib dilaporkan dalam laporan pajak atau SPT. Selain itu, pemerintah mengatur kebijakan pengecualian dari kenaikan tarif PPh OP 15%.

Baca Juga:
Trump Janji Segera Bebaskan Uang Tip dari Pajak Penghasilan

Wajib pajak masih bisa menikmati tarif PPh sebesar 13% jika memperoleh penghasilan dari penjualan properti. Hadiah yang diterima dari pihak lain tetap dikenakan tarif PPh 13% dan juga berlaku untuk pembayaran polis asuransi.

"Pengecualian tarif PPh pribadi 15% tidak berlaku untuk pembayaran kepada perusahaan sekuritas," jelas pemerintah seperti dilansir tass.com.

Selain itu, otoritas pajak tidak akan mengenakan denda kepada wajib pajak yang termasuk dalam kelompok penghasilan lebih dari 5 juta rubel jika dengan sukarela membayar kekurangan pajak ke kas negara hingga 1 Juli 2021. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 27 Januari 2025 | 14:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Trump Tarik AS dari Kesepakatan Pajak Global, Ini Kata Sri Mulyani

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Janji Segera Bebaskan Uang Tip dari Pajak Penghasilan

Minggu, 26 Januari 2025 | 13:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Tarif Bea Masuk Trump terhadap 2 Negara Ini Lebih Tinggi dari China

Minggu, 26 Januari 2025 | 11:30 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Bakal Kenakan Bea Masuk 25% atas Impor dari Kanada dan Meksiko

BERITA PILIHAN
Senin, 27 Januari 2025 | 15:30 WIB PMK 118/2024

Isi Materi Keberatan Sama dengan MAP, Ini yang Bisa Dilakukan WP

Senin, 27 Januari 2025 | 14:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Trump Tarik AS dari Kesepakatan Pajak Global, Ini Kata Sri Mulyani

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Janji Segera Bebaskan Uang Tip dari Pajak Penghasilan

Senin, 27 Januari 2025 | 13:30 WIB PMK 117/2024

Sri Mulyani Atur Ulang Ketentuan Penghapusan Piutang Pajak

Senin, 27 Januari 2025 | 13:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Kategorisasi Kuasa dan Wakil Wajib Pajak di Coretax DJP

Senin, 27 Januari 2025 | 11:30 WIB PERDAGANGAN BERJANGKA

Nilai Transaksi Perdagangan Berjangka Komoditi 2024 Naik 29,3 Persen

Senin, 27 Januari 2025 | 10:00 WIB PMK 119/2024

Pemerintah Perinci Objek Penelitian atas PKP Berisiko Rendah

Senin, 27 Januari 2025 | 09:00 WIB KEBIJAKAN FISKAL

Siap-Siap SBN Ritel Perdana 2025! Besok Dirilis ORI027T3 dan ORI027T6