Ilustrasi. (DDTCNews)
BRUSSELS, DDTCNews – Lembaga nonpemerintah, Transport & Environment (T&E) mencatat realisasi insentif pajak mobil yang diberikan pemerintah Inggris dan negara Eropa saat ini sudah menyentuh €32 miliar atau setara dengan Rp555 triliun.
Studi T&E menyebutkan kebijakan insentif mobil berlaku untuk pembelian yang dilakukan oleh badan usaha atau perusahaan. Namun, insentif pajak justru dinikmati oleh penjualan mobil dengan bahan bakar fosil yang tidak ramah lingkungan.
"Pada 2019, Inggris memberikan subsidi pajak senilai €5,7 miliar untuk pembeli mobil atas nama perusahaan dan Jerman memberikan subsidi senilai €12 miliar," kata manajer e-mobility T&E Saul Lopez, Selasa (6/10/2020).
Lopez menyebutkan skema insentif pajak mobil bagi pembeli korporasi dilakukan dengan berbagai cara di antaranya diskon PPN dan biaya pembelian serta pemeliharaan mobil yang dapat diklaim sebagai pengurang beban pajak. Skema tersebut tidak berlaku untuk pembelian mobil individu.
Dia menyebutkan fasilitas fiskal tersebut justru dimanfaatkan korporasi untuk membeli mobil yang tidak ramah lingkungan. Sebanyak 96% perusahaan yang mendapatkan insentif pajak tercatat membeli kendaraan dengan basis bahan bakar fosil seperti bensin dan diesel.
Dari catatan tersebut, Lopez menilai perlu pengaturan ulang kebijakan insentif pajak mobil yang dapat lebih diarahkan untuk pembelian mobil dinas perusahaan yang ramah lingkungan sehingga populasi mobil ramah lingkungan bisa ikut meningkat.
Untuk pasar otomotif Inggris, pembelian mobil oleh korporasi menyumbang 56% dari total penjualan mobil pada 2019. Sebagian besar pembelian mobil untuk menambah armada perusahaan atau sebagai tunjangan untuk karyawan.
"Segmen korporasi membeli sebagian besar mobil baru di Eropa dan mobil listrik sudah menjadi pilihan terbaik untuk kendaraan dinas perusahaan. Untuk itu, uang pembayar pajak harus dipakai lebih selektif untuk kebijakan subsidi mobil," tutur Lopez.
Seperti dilansir The Guardian, pembelian mobil listrik oleh perusahaan tengah meningkat. Korporasi besar Eropa seperti Unilever dan Ikea sudah memiliki komitmen untuk menambah kendaraan milik perusahaan dengan mobil berbasis energi listrik. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.