ITALIA

Stimulus Ekonomi Ratusan Triliun Mulai Dicairkan Bulan Depan

Redaksi DDTCNews | Selasa, 23 Maret 2021 | 18:00 WIB
Stimulus Ekonomi Ratusan Triliun Mulai Dicairkan Bulan Depan

Ilustrasi. Seorang pria lanjut usia menerima satu dosis vaksin Moderna untuk melawan penyakit virus corona (COVID-19) di Music Auditorium di Roma, Italia, Senin (15/2/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Guglielmo Mangiapane/HP/sa.

ROMA, DDTCNews – Pemerintah Italia resmi menggelontorkan paket stimulus ekonomi 2021 senilai €32 miliar atau setara dengan Rp548 triliun. Stimulus tersebut akan diberikan kepada pelaku usaha dan pekerja yang terdampak pandemi Covid-19.

Perdana Menteri (PM) Mario Draghi mengatakan paket bantuan ekonomi senilai €32 miliar tersebut akan diberikan secara bertahap mulai bulan depan. Adapun sebagian besar bantuan akan diberikan kepada pelaku usaha.

"Bantuan hibah sebesar €11 miliar diberikan kepada perusahaan yang terdampak paling paling parah dan akan dibayarkan pada akhir April," katanya dikutip Selasa (23/3/2021).

Baca Juga:
Negara Tetangga Ini Bakal Bebaskan Hutan Mangrove dari Pajak

Draghi menambahkan paket bantuan lainnya juga akan diberikan kepada pekerja yang mengalami PHK dan yang dirumahkan dengan nilai bantuan senilai €8 miliar. Paket bantuan tersebut masuk dalam kategori dukungan kesejahteraan karyawan.

Selanjutnya, paket bantuan senilai €5 miliar akan diberikan untuk sektor kesehatan. Pagu tersebut akan digunakan untuk program vaksinasi dan dukungan bagi tenaga medis. Sebagian besar bantuan ekonomi tersebut berasal dari utang pemerintah untuk stimulus pemulihan ekonomi.

"Keputusan ini [bantuan ekonomi] merupakan jawaban parsial bagi mereka yang berjuang dari dampak pandemi, tapi ini merupakan langkah terbaik yang bisa kami lakukan," ujarnya.

Baca Juga:
Otoritas Ini Usulkan Perubahan Aturan Pencegahan WP ke Luar Negeri

Draghi menambahkan paket bantuan ekonomi pada tahun ini juga menyertakan program amnesti atas tagihan pajak yang belum dibayar pelaku usaha dan wajib pajak orang pribadi.

Pengampunan pajak tersebut sempat memicu kontroversi karena didukung oleh kelompok sayap kanan parlemen, tetapi ditolak keras oleh kelompok kiri yang tergabung dalam koalisi persatuan nasional.

"Pemerintah berharap bantuan ekonomi dapat meningkatkan program vaksinasi yang berjalan lambat dan mendukung rencana pemulihan ekonomi," tutur Draghi seperti dilansir menafn.com. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:30 WIB PSAK 201

Item-Item dalam Laporan Posisi Keuangan Berdasarkan PSAK 201

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dokumen yang Dilampirkan saat Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:37 WIB KURS PAJAK 25 DESEMBER 2024 - 31 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra