BELGIA

Solusi Pajak Digital Masih Dibahas, Uni Eropa Siapkan Rencana Cadangan

Redaksi DDTCNews | Rabu, 19 Agustus 2020 | 11:45 WIB
Solusi Pajak Digital Masih Dibahas, Uni Eropa Siapkan Rencana Cadangan

Ilustrasi. (DDTCNews)

BRUSSELS, DDTCNews—Uni Eropa mulai bersiap dengan aksi unilateral jika konsensus global pajak ekonomi digital urung tercapai pada akhir tahun ini.

Komisioner Bidang Pajak Uni Eropa Paolo Gentiloni mengatakan reformasi pajak makin diperlukan. Reformasi pajak yang paling mendesak adalah terkait regulasi pajak bagi perusahaan multinasional yang beroperasi di arena digital.

"Sistem pajak untuk bisnis internasional membutuhkan reformasi yang signifikan dan krisis pandemi Corona telah meningkatkan urgensinya," katanya dikutip Rabu (19/8/2020).

Baca Juga:
Negara Ini Bakal Pangkas Tarif Bea Masuk Minuman Beralkohol

Gentiloni menuturkan Uni Eropa masih berkomitmen penuh untuk menyelesaikan konsensus global pajak digital yang saat ini masih dibahas oleh OECD. Namun, rencana cadangan siap diluncurkan jika tidak ada kata sepakat secara internasional.

Pajak minimum menjadi cara Uni Eropa untuk menjawab tantangan ekonomi digital jika tidak ada kesepakatan global tahun ini. Ini juga untuk memastikan perusahaan multinasional membayar pajak atas keuntungan dihasilkan.

Gentiloni menjelaskan pajak minimum perusahaan multinasional merupakan adopsi pilar kedua dari proposal konsensus pajak digital yang tengah dibahas OECD. Dengan kata lain, ini juga meredam persaingan tarif pajak antara negara anggota Uni Eropa dan menutup celah penggerusan basis pajak dan pengalihan laba.

Baca Juga:
Ramai Lapor ke Otoritas, WP di Negara Ini Muak dengan Tax Evasion

"Sasaran utama tetap kepada kesepakatan internasional, tetapi jika tidak ada kesepakatan yang dicapai maka Komisi berkomitmen untuk mengambil tindakan," ungkapnya.

Dilansir Law 360, opsi pajak minimum dalam pilar kedua lebih mudah dicapai kata sepakat. Pasalnya, resistensi AS atas proposal pajak digital adalah pada pilar pertama soal realokasi hak pemajakan perusahaan multinasional yang tidak punya kehadiran fisik di negara sumber.

Namun, Komisi Eropa menyebutkan kedua pilar sama pentingnya sebagai jalan melakukan reformasi regulasi perpajakan internasional. Untuk itu, konsensus global harus dilakukan secara komprehensif untuk semua aspek.

"Regulasi pajak untuk pelaku bisnis sangat berperan penting dalam mengatur persaingan pajak yang tidak sehat," ujar Gentiloni. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Minggu, 20 Oktober 2024 | 14:00 WIB HONG KONG

Negara Ini Bakal Pangkas Tarif Bea Masuk Minuman Beralkohol

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN