KURS PAJAK 27 JANUARI - 2 FEBRUARI 2021

Rupiah Berbalik Menguat Terhadap Seluruh Mata Uang Negara Mitra

Redaksi DDTCNews | Rabu, 27 Januari 2021 | 09:09 WIB
Rupiah Berbalik Menguat Terhadap Seluruh Mata Uang Negara Mitra

JAKARTA, DDTCNews – Rupiah kembali menguat terhadap seluruh mata uang negara mitra dagang untuk patokan pelunasan pajak (kurs beli) selama satu pekan ke depan.

Nilai kurs pajak untuk setiap US$1ditetapkan senilai Rp14.066. Nilai kurs pajak terhadap mata uang Negeri Paman Sam tersebut turun dari posisi pekan lalu yang berada pada level Rp14.122 per dolar Amerika Serikat (AS).

Penguatan rupiah juga terjadi terhadap dolar Australia. Patokan nilai kurs pajak untuk satu pekan ke depan ditetapkan senilai Rp10.873,24 per dolar Australia. Nilai kurs pajak tersebut turun dari posisi pekan lalu yang berada pada level Rp10.923,19 per dolar Australia.

Baca Juga:
Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Berlanjut Melemah terhadap Dolar AS

Nilai kurs pajak terhadap mata uang Negeri Jiran ditetapkan senilai Rp3.479,06 per ringgit Malaysia. Nilai kurs pajak tersebut terpantau turun dari posisi minggu lalu yang berada pada level Rp3.491,68 per ringgit Malaysia.

Mata uang Garuda juga menguat terhadap dolar Singapura. Nilai kurs pajak untuk satu pekan ke depan ditetapkan senilai Rp10.604,84 per dolar Singapura. Posisi kurs tersebut tercatat turun dari minggu lalu yang bertengger pada level Rp10.637,43 per dolar Singapura.

Adapun nilai kurs pajak untuk setiap €1 ditetapkan senilai Rp17.087,53. Nilai kurs pajak terhadap mata uang zona Eropa tersebut mengalami penurunan dibandingkan posisi pekan lalu yang berada pada level Rp17.137,17 per euro.

Baca Juga:
Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah Terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra

Kurs pajak ini ditetapkan melalui Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Nomor 6/KM.10/2021. Kurs ini digunakan untuk pelunasan pajak pertambahan nilai (PPN), pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM), dan bea masuk.

Berikut kurs pajak periode 27 Januari 2021 - 2 Februari 2021 selengkapnya:

No Mata Uang Nilai Perubahan
1 Dolar Amerika Serikat (USD) 14.066,00 -56,00
2 Dolar Australia (AUD) 10.873,24 -49,95
3 Dolar Kanada (CAD) 11.084,21 -25,38
4 Kroner Denmark (DKK) 2.296,99 -6,68
5 Dolar Hongkong (HKD) 1.814,41 -6,81
6 Ringgit Malaysia (MYR) 3.479,06 -12,62
7 Dolar Selandia Baru (NZD) 10.099,94 -30,47
8 Kroner Norwegia (NOK) 1.657,49 -2,28
9 Poundsterling Inggris (GBP) 19.241,76 -6,56
10 Dolar Singapura (SGD) 10.604,84 -32,59
11 Kroner Swedia (SEK) 1.692,06 -1,06
12 Franc Swiss (CHF) 15.858,48 -26,82
13 Yen Jepang (JPY) 13.563,36 -40,29
14 Kyat Myanmar (MMK) 10,55 -0,04
15 Rupee India (INR) 192,56 -0,49
16 Dinar Kuwait (KWD) 46.429,38 -156,68
17 Rupee Pakistan (PKR) 87,57 -0,53
18 Peso Philipina (PHP) 292,62 -1,19
19 Riyal Saudi Arabia (SAR) 3.749,40 -14,82
20 Rupee Sri Lanka (LKR) 71,73 -1,77
21 Bath Thailand (THB) 469,17 -0,63
22 Dolar Brunei Darussalam (BND) 10.594,99 -46,07
23 Euro Euro (EUR) 17.087,53 -49,64
24 Yuan Renminbi Tiongkok (CNY) 2.171,01 -11,47
25 Won Korea (KRW) 12,77 -0,08

* Note : untuk JPY adalah Nilai Rupiah per 100 Yen


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 16 Oktober 2024 | 10:01 WIB KURS PAJAK 16 OKTOBER 2024 - 22 OKTOBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Berlanjut Melemah terhadap Dolar AS

Rabu, 09 Oktober 2024 | 09:00 WIB KURS PAJAK 09 OKTOBER 2024 - 15 OKTOBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah Terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra

Rabu, 02 Oktober 2024 | 09:17 WIB KURS PAJAK 02 OKTOBER 2024 - 08 OKTOBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Menguat Atas Dolar AS dan Mata Uang Mitra

Rabu, 25 September 2024 | 09:35 WIB KURS PAJAK 25 SEPTEMBER 2024 - 01 OKTOBER 2024

Kurs Pajak Minggu Ini: Rupiah Menguat Atas Mayoritas Negara Mitra

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN