AUSTRALIA

Periksa Kepatuhan WP, Otoritas Mulai Buka Data Pembelian Mobil

Dian Kurniati | Jumat, 29 Januari 2021 | 18:00 WIB
Periksa Kepatuhan WP, Otoritas Mulai Buka Data Pembelian Mobil

Ilustrasi. (DDTCNews)

CANBERRA, DDTCNews – Otoritas pajak Australia mengumumkan akan mulai mengakses data pembelian dan pendaftaran kendaraan bermotor dari semua negara bagian untuk mencegah warga mengemplang pajak.

Kantor Perpajakan Australia (Australian Taxation Office/ATO) menyatakan data pembelian mobil tersebut akan dicocokkan dengan penghasilan dan pajak yang dibayarkan wajib pajak. Otoritas akan mengakses data penjualan mobil hingga 2022.

"ATO akan memperoleh data pendaftaran kendaraan bermotor dari otoritas pendaftaran kendaraan bermotor negara bagian untuk periode 2019-2020 hingga 2021-2022," bunyi pernyataan tersebut, dikutip Jumat (29/1/2021).

Baca Juga:
Trump Tarik AS dari Kesepakatan Pajak Global, Ini Kata Sri Mulyani

ATO menyatakan akan menampung sejumlah data dari setiap penjualan dan pendaftaran mobil tersebut. Misal, nama, alamat, nomor identitas usaha untuk kendaraan milik perusahaan, harga jual kendaraan, alamat garasi kendaraan, serta merek dan model kendaraan.

Otoritas memperkirakan bisa memperoleh catatan pendaftaran sekitar 1,5 juta kendaraan setiap tahun dari kebijakan baru tersebut. Nanti, otoritas akan memeriksa ulang data pendaftaran mobil dengan data yang tersimpan di sistem internalnya guna melihat status perpajakan wajib pajak.

Manajer Senior Kebijakan Pajak di CPA Australia Elinor Kasapidis menilai kebijakan itu sebagai upaya ATO menjaring potensi penerimaan pajak yang lebih besar. Dia memahami kekhawatiran ATO terhadap wajib pajak yang tidak melaporkan kepemilikan mobilnya dengan benar.

Baca Juga:
Trump Janji Segera Bebaskan Uang Tip dari Pajak Penghasilan

Apalagi, saat ini pemerintah juga membuat kebijakan yang mempermudah skema penghapusan kepemilikan aset. Nilai aset mobil yang bisa dihapus untuk tahun anggaran 2019/2020 adalah AU$57.581 atau setara dengan Rp616,11 juta.

"Pembelian mobil dapat memiliki berbagai implikasi pajak, termasuk pajak barang dan jasa, pajak tunjangan, pajak mobil mewah, skema bahan bakar, dan pajak penghasilan," ujarnya seperti dilansir caradvice.com.au. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 27 Januari 2025 | 14:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Trump Tarik AS dari Kesepakatan Pajak Global, Ini Kata Sri Mulyani

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Janji Segera Bebaskan Uang Tip dari Pajak Penghasilan

Minggu, 26 Januari 2025 | 13:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Tarif Bea Masuk Trump terhadap 2 Negara Ini Lebih Tinggi dari China

Minggu, 26 Januari 2025 | 11:30 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Bakal Kenakan Bea Masuk 25% atas Impor dari Kanada dan Meksiko

BERITA PILIHAN
Senin, 27 Januari 2025 | 15:30 WIB PMK 118/2024

Isi Materi Keberatan Sama dengan MAP, Ini yang Bisa Dilakukan WP

Senin, 27 Januari 2025 | 14:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Trump Tarik AS dari Kesepakatan Pajak Global, Ini Kata Sri Mulyani

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Janji Segera Bebaskan Uang Tip dari Pajak Penghasilan

Senin, 27 Januari 2025 | 13:30 WIB PMK 117/2024

Sri Mulyani Atur Ulang Ketentuan Penghapusan Piutang Pajak

Senin, 27 Januari 2025 | 13:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Kategorisasi Kuasa dan Wakil Wajib Pajak di Coretax DJP

Senin, 27 Januari 2025 | 11:30 WIB PERDAGANGAN BERJANGKA

Nilai Transaksi Perdagangan Berjangka Komoditi 2024 Naik 29,3 Persen

Senin, 27 Januari 2025 | 10:00 WIB PMK 119/2024

Pemerintah Perinci Objek Penelitian atas PKP Berisiko Rendah

Senin, 27 Januari 2025 | 09:00 WIB KEBIJAKAN FISKAL

Siap-Siap SBN Ritel Perdana 2025! Besok Dirilis ORI027T3 dan ORI027T6