YUNANI

Perbaiki Regulasi Pajak, Negara Ini Bertemu dengan Komisi Eropa

Redaksi DDTCNews | Kamis, 26 November 2020 | 17:00 WIB
Perbaiki Regulasi Pajak, Negara Ini Bertemu dengan Komisi Eropa

Ilustrasi bendera Uni Eropa (foto: europe.eu)

ATHENA, DDTCNews – Pemerintah Yunani akan mempresentasikan rencana pemulihan ekonomi domestik yang akan bersumber dari dana stimulus ekonomi Uni Eropa senilai ‎€32 miliar atau setara dengan Rp538 triliun.

Wakil Menteri Keuangan Theodoros Skylakakis menyampaikan presentasi tersebut akan digelar di hadapan Komisi Eropa. Menurutnya, total dana stimulus senilai ‎€32 miliar terdiri atas ‎€19,4 miliar dalam bentuk hibah dan ‎€12,7 miliar dalam bentuk pinjaman lunak.

"Pilar utama rencana pemulihan ekonomi Yunani adalah transformasi ekonomi hijau, transformasi digital, kohesi sosial, lapangan kerja, investasi dan transformasi ekonomi," katanya dikutip Kamis (26/11/2020).

Baca Juga:
Negara Ini Bakal Pangkas Tarif Bea Masuk Minuman Beralkohol

‎Skylakakis memerinci alokasi dana untuk transformasi ekonomi yang ramah lingkungan sebesar €6,2 miliar di antaranya memperbaiki sistem transportasi umum, efisiensi energi bangunan, perlindungan keanekaragaman hayati dan membangun sistem perlindungan terhadap bencana alam.

Lalu, transformasi digital akan dianggarkan dana sebesar €2,1 miliar. Pagu belanja tersebut akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur teknologi 5G dan melakukan transformasi administrasi pemerintah dan swasta. Insentif pajak juga masuk dalam kategori ini.

Pemerintah juga akan meningkatkan kualitas SDM dan kohesi sosial dengan alokasi anggaran sebesar €4,1 miliar di antaranya dengan modernisasi sistem pendidikan, pelatihan vokasi dan transformasi digital layanan kesehatan, termasuk subsidi upah bagi tenaga kerja.

Baca Juga:
Ramai Lapor ke Otoritas, WP di Negara Ini Muak dengan Tax Evasion

Pada sektor ekonomi, pemerintah sudah mempunyai agenda untuk meningkatkan investasi mulai tahun depan dan menjadi bagian dari transformasi ekonomi nasional. Pagu belanja untuk sektor ini ditetapkan senilai €4 miliar.

Agenda utama yang dimaksud di antaranya menyempurnakan regulasi terkait dengan perpajakan, modernisasi administrasi publik dan memperkuat pengawasan industri keuangan untuk mencegah melonjaknya kredit macet.

"Transformasi ekonomi juga akan mempromosikan hasil penelitian dan inovasi serta menghubungkan hasil penelitian universitas dengan kegiatan produksi," ujar Skylakakis seperti dilansir ekathimerini.com. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Minggu, 20 Oktober 2024 | 14:00 WIB HONG KONG

Negara Ini Bakal Pangkas Tarif Bea Masuk Minuman Beralkohol

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN