VIETNAM

Pemerintah Ini Usulkan Penurunan Tarif PPh Badan untuk UKM

Dian Kurniati | Sabtu, 10 Agustus 2024 | 10:30 WIB
Pemerintah Ini Usulkan Penurunan Tarif PPh Badan untuk UKM

Ilustrasi.

HANOI, DDTCNews - Pemerintah Vietnam mengusulkan penurunan tarif PPh badan untuk pelaku UKM menjadi 15% hingga 17%, dari tarif normal 20%.

Kemenkeu menyatakan usulan penurunan tarif PPh badan ini bertujuan mendukung pengembangan pelaku UKM. Usulan ini bakal dituangkan dalam revisi UU PPh badan.

"Salah satu tujuan utama penyusunan RUU ini adalah untuk menciptakan rezim pajak yang lebih menguntungkan bagi UKM," bunyi pernyataan Kemenkeu, dikutip pada Sabtu (10/8/2024).

Baca Juga:
Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

RUU PPh Badan direncanakan disampaikan kepada Majelis Nasional pada Oktober 2024 dan ditargetkan mendapat persetujuan pada Mei 2025. Kemenkeu menyatakan telah mengumpulkan masukan tentang RUU PPh Badan dari para pemangku kementerian, terutama lembaga pemerintah terkait dan masyarakat.

Dalam draf RUU PPh Badan tertulis usulan tarif pajak 15% untuk usaha dengan total penghasilan tidak lebih dari VND3 miliar atau sekitar Rp1,9 miliar dan tarif pajak 17% untuk usaha dengan total penghasilan lebih dari VND3 miliar tetapi tidak lebih dari VND50 miliar atau Rp31,6 miliar.

Kemenkeu menilai manfaat penurunan tarif PPh badan akan dirasakan oleh para pelaku UKM. Dari 900.000 usaha yang beroperasi di Vietnam, 94% di antaranya merupakan UKM. Adapun jika turut menyertakan usaha mikro, angkanya bahkan mencapai 97%.

Baca Juga:
Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Berkaca dari pengalaman internasional, banyak negara kini menggunakan kebijakan pajak sebagai alat untuk mendorong pengembangan UKM. Misal, UKM diberikan tarif pajak preferensial, yang dapat berupa tarif pajak tetap atau progresif berdasarkan aliran penghasilannya.

Dilansir vietnamplus.vn, UU Dukungan UKM mendefinisikan UKM sebagai usaha yang mempekerjakan paling banyak 200 pekerja dan memenuhi salah satu dari dua kriteria berikut: total modal tidak melebihi VND100 miliar atau total penghasilan pada tahun sebelumnya tidak melebihi VND300 miliar.


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Anggota DPR Ini Minta Prabowo Kaji Ulang Kenaikan PPN Jadi 12 Persen

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja