INGGRIS

Pemerintah Didesak Hapuskan PPN untuk Mobil Listrik

Dian Kurniati | Jumat, 06 Maret 2020 | 14:38 WIB
Pemerintah Didesak Hapuskan PPN untuk Mobil Listrik

Ilustrasi.

LONDON, DDTCNews—Para pengusaha otomotif Inggris mendesak adanya insentif berupa penghapusan pajak pertambahan nilai (PPN) untuk mobil listrik di tengah kondisi ekonomi global yang melempem.

Kepala Eksekutif Asosiasi Produsen dan Pedagang Motor (Society of Motor Manufacturers and Traders/SMMT) Mike Hawes mengatakan kinerja penjualan mobil listrik saat ini terus menurun.

Menurutnya, pemerintah perlu membantu para pengusaha mobil listrik melalui sejumlah insentif seperti penghapusan PPN agar rencana pemerintah menuju kendaraan yang ramah lingkungan dapat terwujud.

Baca Juga:
Trump Tarik AS dari Kesepakatan Pajak Global, Ini Kata Sri Mulyani

“Sudah waktunya mengubah pendekatan, konsumen harus didorong untuk berinvestasi pada mobil bebas emisi. Untuk itu, pemerintah harus berani membuat kendaraan ini menjadi lebih terjangkau dan nyaman,” katanya di London, Jumat (6/3/2020).

Hawes menyebut jumlah mobil listrik baru pada Februari 2020 menurun 3% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Jika dihitung sejak Januari, penjualan mobil listrik bahkan turun 6% ketimbang periode yang sama tahun lalu.

Apabila penghapusan PPN dikabulkan, Hawes menghitung harga kendaraan listrik turun atau hemat £5.600 atau sekitar Rp103,49 juta. Dia optimistis masyarakat akan lebih tertarik untuk beralih menggunakan kendaraan tanpa emisi.

Baca Juga:
Trump Janji Segera Bebaskan Uang Tip dari Pajak Penghasilan

“Kami juga optimistis penjualan mobil listrik meningkat hingga 1 juta unit dalam lima tahun mendatang. Sejalan dengan pengalihan itu juga berpotensi membuat produksi CO2 berkurang hingga 1,2 juta ton,” tutur Hawes.

Sementara itu, pakar kendaraan Benjamin Hunt mendukung penghapusan tarif PPN demi membantu perpindahan dari mobil diesel ke mobil listrik. Menurutnya, mobil listrik dengan harga terjangkau sudah saatnya diwujudkan.

"Meskipun kesadaran itu tumbuh dari penghematan uang karena beralih pada mobil hibrida, plug-in hybrid, atau mobil listrik murni, itu tidak jadi soal," ujarnya sebagaimana dilansir dari Express UK. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 27 Januari 2025 | 14:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Trump Tarik AS dari Kesepakatan Pajak Global, Ini Kata Sri Mulyani

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Janji Segera Bebaskan Uang Tip dari Pajak Penghasilan

Senin, 27 Januari 2025 | 08:15 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Pembaruan Objek Penelitian PKP Berisiko Rendah untuk Cairkan Restitusi

Minggu, 26 Januari 2025 | 14:30 WIB PERATURAN PAJAK

Soal DPP Nilai Lain atas Jasa Penyediaan Tenaga Kerja, Ini Kata DJP

BERITA PILIHAN
Senin, 27 Januari 2025 | 15:30 WIB PMK 118/2024

Isi Materi Keberatan Sama dengan MAP, Ini yang Bisa Dilakukan WP

Senin, 27 Januari 2025 | 14:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Trump Tarik AS dari Kesepakatan Pajak Global, Ini Kata Sri Mulyani

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Janji Segera Bebaskan Uang Tip dari Pajak Penghasilan

Senin, 27 Januari 2025 | 13:30 WIB PMK 117/2024

Sri Mulyani Atur Ulang Ketentuan Penghapusan Piutang Pajak

Senin, 27 Januari 2025 | 13:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Kategorisasi Kuasa dan Wakil Wajib Pajak di Coretax DJP

Senin, 27 Januari 2025 | 11:30 WIB PERDAGANGAN BERJANGKA

Nilai Transaksi Perdagangan Berjangka Komoditi 2024 Naik 29,3 Persen

Senin, 27 Januari 2025 | 10:00 WIB PMK 119/2024

Pemerintah Perinci Objek Penelitian atas PKP Berisiko Rendah

Senin, 27 Januari 2025 | 09:00 WIB KEBIJAKAN FISKAL

Siap-Siap SBN Ritel Perdana 2025! Besok Dirilis ORI027T3 dan ORI027T6