BRASIL

Otoritas Ini Bakal Hapus Ambang Batas Impor Barang Kiriman Bebas Pajak

Redaksi DDTCNews | Kamis, 20 April 2023 | 09:00 WIB
Otoritas Ini Bakal Hapus Ambang Batas Impor Barang Kiriman Bebas Pajak

Ilustrasi.

BRASILIA, DDTCNews – Federal Revenue Service (FRB) menyebutkan pemerintah Brasil bakal menghapus pengecualian pajak dan bea masuk atas pembelian barang online dari luar negeri senilai hingga US$50 atau sekitar Rp746.450,00.

RFB menjelaskan kebijakan pengecualian pajak dan bea masuk tersebut tidak pernah berlaku untuk transaksi ritel online, tetapi untuk pengiriman antar individu. Harapannya, tak akan ada lagi perbedaan perlakuan untuk pengiriman uang oleh badan hukum dan perorangan.

“Perbedaan ini hanya berlaku untuk kecurangan dalam pengiriman uang secara umum,” sebut FRB seperti dikutip dari Tax Notes International, Kamis (20/4/2023).

Baca Juga:
WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Pemerintah sebelumnya telah mengusulkan undang-undang untuk mengekang ‘penyelundupan’ oleh penyedia platform e-commerce asing dengan memanfaatkan ketentuan ambang batas US$50 tersebut demi menghindari pajak.

Menteri Keuangan Fernando Haddad memperkirakan tambahan penerimaan yang didapat mencapai US$1,6 miliar apabila usulan pemerintah tersebut terealisasi.

Meski tidak menyebutkan identitas perusahaan asing yang memanfaatkan aturan pengecualian untuk menghindari pajak, Haddad menyebut terdapat 1-2 perusahaan asing yang mendeklarasikan transaksi e-commerce secara person-to-person ketimbang business-to-consumer.

Baca Juga:
Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Di sisi lain, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) juga berencana untuk mengenakan pajak bahan bakar dengan formula baru secara bertahap.

Kemenkeu menyebut pajak bahan bakar bakal dikenakan dengan formula baru. Namun, formula yang dimaksud belum diperinci. Meski begitu, bahan bakar yang sepenuhnya berbasis fosil bakal dibebani pajak dengan tarif lebih tinggi. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja